Aditia, bocah kelas 6 SD yang gemar bermain sepak bola ini harus rela kehilangan Ibu dan adiknya akibat bencana alam tsunami yang menerjang kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018).
Bencana alam tsunami yang menerjang kawasan itu telah mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa.
Tidak hanya itu, ratusan bangunan fisik hancur seperti rumah, penginapan, kapal milik nelayan dan lain sebagainya.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Jumat (28/12/2018), korban meninggal mencapai 426 orang, 7.202 luka-luka dan 23 orang dinyatakan hilang.
Lalu kerusakan fisik meliputi rumah sebanyak 1,296, 78 penginapan, 434 perahu, 69 kendaraan roda empat, 38 kendaraan roda dua dan 1 dermaga.
(Baca juga: Piala Indonesia 2018 - Winger PSM Makassar Tak Ingin Pandang Remeh Persiter Ternate)
Akibat peristiwa ini banyak pihak merasa sedih terlebih jika ada sanak saudaranya yang harus menjadi korban.
Tak terkecuali Aditia, bocah kelas 6 SD yang sebelum kejadian dirinya tidak berada di rumah.
Aditia sendiri sedang mengikuti invitas sepak bola kategori U-13 penyisihan Asia sebelum tsunami menerjang.
— khilmi ashfahani pamungkas (@khilmibageur) December 28, 2018
Pesepak bola cilik ini tidak bisa lagi bertemu Ibu dan adiknya setelah keduanya masuk dalam daftar korban meninggal.
Seperti dikutip BolaSport.com dari akun media sosial twitter @khilmibageur, Aditia langsung diberikan pendampingan oleh pihak relawan dan warga.
(Baca juga: La Grande Indonesia Adakan Penggalangan Dana untuk Korban Tsunami Lampung dan Banten)
Para warga dan relawan merasa tidak tega dengan musibah yang sedang dirasakan oleh Aditia.
Sehingga dalam unggahan seorang netizen di akun media sosial twitter para warga menjaga perasaan Aditia agar tidak larut dalam kesedihan.
Sebagai bentuk simpatinya kepada Aditia, para warga memberikan biskuit, snack, dan susu kepadanya dengan memasukan ke dalam tas.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Twitter.com/@khilmibageur |
Komentar