Kemampuan Ismail melawan keterbatasan fisiknya tersebut juga tak lepas dari peran kedua orang tuanya, Ismet dan Elmina.
Keduanya rela berkendara sejauh 70 kilometer dari rumahnya di Zenica menuju Sarajevo, hanya untuk mengantarkan Ismail berlatih renang dua kali seminggu.
"Kami telah melakukan sesuatu, pada akhirnya uang pun tak bisa membeli senyum gembira Ismail ketika dia berenang dan membuat kami bangga," ujar Ismet, ayah Ismail.
Amel Kapo berharap, kisah sukses Ismail Zulfic ini mampu merubah pandangan masyarakat Bosnia terhadap kaum disabilitas.
Selama ini para penyandang disabilitas memang kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat Bosnia.
Editor | : | Fabianus Riyan Adhitama |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar