Sang komentator pertandingan sepak bola Valentino Radot Simanjuntak sangat mahir memainkan kata-kata ketika pertandingan sepak bola berlangsung.
Permainan kata-kata sang Jebret tersebut mampu membuat suasana nonton pertandingan jadi lebih hidup.
Selain berprofesi sebagai presenter olahraga, Valentino Simanjuntak juga menggeluti pekerjaan lain yakni pengacara, presenter pencarian bakat, dan pengajar komunikasi.
Kepiawaiannya dalam berkomentar seakan-akan selalu dinanti oleh netizen.
Netizen bahkan sampai menirukan kata-kata dan gaya sang Jebret.
Valentino Simanjuntak kerap meneriakkan kata jebret dari awal hingga akhir pertandingan.
Kata jebret bahkan sempat menjadi trending topic di jejaring sosial Twitter.
Ternyata Valentino tidak asal menggunakan kata jebret.
Kata tersebut memiliki sisi historis yang menarik.
Pada awalnya Valentino kerap membawakan acara play to play yang lebih mengarah ke Inggris.
Dalam acara tersebut dia menyampaikan data-data sambil menyebutkan nama pemain bola.
Namun ketika menjadi komentator Piala Presiden dan Piala AFF ada permintaan khusus.
(Baca Juga: Mengocok Perut! Inilah Deretan Kata-kata Khas Valentino Jebret Sejak Piala Presiden hingga Piala AFF U-18 2017)
Dia diminta untuk membawakan acara tersebut dengan gaya Amerika Latin dan Italia.
Berawal dari permintaan tersebut,kemudian Valentino mencoba gaya komentator ala Radio Republik Indonesia dan gaya yang ada di kampung-kampung.
DIa mencari kata yang lebih sesuai untuk menggambarkan serunya detik-detik tendangan gol.
Kemudian ia menjajal menggunakan kata jebret dalam mengomentari pertandingan.
Kata jebret tersebut terinspirasi berdasarkan pengalamannya waktu kecil bermain bola di kampungnya.
Kata jebret kerap terucap waktu bermain bola pada masa kanak-kanaknya di kampungnya, Srengseng Sawah, Jakarta.
Ternyata masa kecil Valentino berperan besar dalam kesuksesan karirnya.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar