Sebuah pergerakan politik baru saja terjadi di Spanyol yang mungkin saja akan mempengaruhi nasib Barcelona di Liga Spanyol.
Parlemen Catalonia baru saja mengesahkan undang-undang yang mengizinkan pengadaan referendum atau pemungutan suara bagi kemerdekaan negara bagian Catalonia.
Undang-undang tersebut disahkan setelah rapat parlemen selama 11 jam yang berakhir dengan 52 anggota parlemen oposisi kemerdekaan daerah melakukan aksi walk out.
Referendum ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 1 oktober 2017.
Saat ini pemerintah Spanyol tengah melakukan segala cara agar referendum ini tidak terjadi dengan mengajukan tuntutan pada pengadilan konstitusi.
Jika Catalonia berhasil melepaskan diri, Barcelona FC yang berada di ibu kota Katalonia terancam hengkang dari Liga Spanyol.
Baca Juga: 5 Alasan Alexis Sanchez dan Arturo Vidal Terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia 2018
Namun, Presiden Federasi Olahraga Catalonia, Gerrard Estreva, mengungkapkan bahwa Barcelona memiliki kebebasan untuk memilih di mana mereka akan bermain.
Hal ini tentu bertentangan dengan ucapan Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, yang mengungkapkan bahwa pihak Catalonia memaksa Barcelona untuk keluar dari La Liga.
Perdebatan tentang keberadaan klub Catalonia jika nantinya merdeka di Liga Spanyol cukup mendapatan perhatian dari Presiden Liga Spanyol.
Sang Presiden, Javier Tebas mengungkapkan bahwa perlu diberlakukan undang-undang khusus agar klub-klub Catalonia bisa tetap bermain di Liga Spanyol.
Jika Barcelona benar-benar pindah, ini tentu akan menjadi sebuah kerugian bagi Liga Spanyol karena selain prestasi dan sumbangan pemain bagi timnas Spanyol, Barcelona juga memberikan keuntungan besar secara finansial bagi liga di setiap pertandingan.
Jangan lupa di tag ke @TabloidBOLA dengan hashtag #BOLASelasaGue kuisnya jalan 3 hari ya, dimulai dari SEKARANG !!!! #GIVEAWAY pic.twitter.com/bPyoKMT8X8
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) September 5, 2017
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | theguardian.com, |
Komentar