Real Madrid meneruskan catatan buruk di La Liga musim 2017/2018 setelah kalah dari Real Betis dengan skor tipis 1-0 di kandang sendiri pada Kamis, (21/9/2017).
Real madrid yang tampil sangat spektakuler musim lalu dengan memenangi La Liga dan Piala Super Spanyol justru tertatih di musim 2017/2018.
Zinedine Zidane sendiri harus mengakui bahwa Real Madrid mengalami kemunduran.
Tak hanya itu, Real Madrid juga tampaknya ditimpa nasib buruk bertubi-tubi.
Berikut 7 nasib buruk yang dialami Real Madrid musim ini:
1. Gagal memenangi 3 laga kandang terakhir
Kekalahan Madrid atas Betis menambah rekor panjang kegagalan Madrid untuk memenangi laga di Santiago Bernabeu musim ini.
Sebelumnya, Sergio Ramos dkk ditahan imbang oleh Valencia (2-2) dan Levante (1-1).
2. Catatan terburuk sejak April 2011
Gagal meraih kemenagan di 3 partai kandang berturut-turut bukan lah hal yang umum dialami klub sebesar Real Madrid.
Kegagalan meraih tripoin dalam tiga partai kandang menjadi catatan terburuk bagi Los Blancos, julukan klub, dalam enam tahun terakhir atau sejak April 2011.
3. Gagal lampaui rekor cetak gol
Untuk pertama kalinya dalam 73 laga terakhir, Real Madrid gagal mencetak gol di gawang lawan.
Artinya Real Madrid gagal melampaui rekor yang diraih Santos era Pele pada tahun 1960-an yang juga selalu mencetak gol dalam 73 laga beruntun.
Terakhir kali Madrid gagal mencetak gol di gawang lawan, saat Madrid ditahan imbang Manchester City pada 26 April 2016.
4. Dikalahkan Real Betis untuk pertama kali sejak nyaris 5 tahun
Diatas kertas Betis memang memiliki peluang untuk mengalahkan Real Madrid, apalagi di Santiago Bernabeu.
Bayangkan saja, nyaris 5 tahun berlalu sejak Real Betis mengalahkan Real Madrid.
Terakhir kali Betis mengalahkan Madrid pada 25 November 2012.
Ironisnya lagi, gol semata wayang Betis yang dicetak Antonio Sanabria dilesatkan pada masa injury time.
5. Keluar dari zona Liga Champion
Sebagai juara bertahan, Real Madrid harus terdepak dari zona Liga Champion di klasemen sementara La Liga musim ini setelah dikalahkan Betis 0-1.
Real Madrid terpuruk di posisi ketujuh dengan 2 kemenangan, 2 seri, dan 1 kekalahan.
Real madrid yang hanya mampu mengumpulkan 8 poin dalam 5 pekan jauh tertinggal dari sang rival, Barcelona yang aman bertengger di tempat pertama setelah memenangi 5 laga berturut-turut.
6. Ronaldo datang Real Madrid malah tumbang
Pertandingan melawan real Betis di Stadion Santiago Bernabeu merupakan momen comeback Ronaldo setelah menjalani skors lima pertandingan domestik.
Alih-alih mewarnai kiprahnya dengan gol atau bahkan kemenangan, sang bintang justru menjadi titik lemah.
Total 12 tembakan dilepaskan Ronaldo selama 90 menit, tidak satu pun membuahkan gol.
Catatan tersebut sekaligus menjadi yang terburuk di Liga Spanyol sejak September 2015.
7. Gol Real Madrid dalam lima pekan setara dengan gol Lionel Messi
Nasib buruk Real Madrid justru berbanding terbalik dengan Barcelona yang bertengger nyaman di tempat pertama klasemen La Liga musim ini.
Tak hanya memenangkan 5 laga berturut-turut, Lionel Messi juga ikut goreskan catatan apik.
Dalam 5 laga di La Liga, Lionel Messi berhasil mencetak 9 gol. Torehan yang sama yang diperoleh Real Madrid dalam 5 pertandingan terakhir.
9 Gol ini termasuk hat-trick kala melawan Espanyol dan serta qua-trick kala Barca berhadapan dengan SD Eibar.
Kemunduran tiba-tiba performa Real Madrid pasti membuat banyak pihak bertanya-tanya.
Apakah hal ini disebabkan oleh kutukan pemenang piala Super Spanyol?
Enam pemenang terakhir Piala Super Spanyol memang gagal memenangi La Liga musim berikutnya.
Tak hanya itu, klub yang memenangkan Piala Super Spanyol setelah memenangi La Liga juga gagal mempertahankan gelar mereka.
Barcelona telah menjadi korban kutukan ini tiga kali (2011, 2013, 2016).
Sementara Real Madrid (2012) dan Atletico (2014) juga gagal memenangi gelar La Liga setelah memenangkan Piala Super Spanyol.
Tim terakhir yang memenangkan mahkota La Liga setelah memenangi Piala Super Spanyol adalah Barcelona saat masih dalam asuhan Pep Guardiola pada 2010.
Kita tunggu saja apakah Real Madrid akan terkena imbas kutukan ini atau mematahkannya.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar