Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Patah Kaki, 5 Hal Ini Buktikan Keinginan Valentino Rossi untuk Kembali Balapan di GP Aragon Memang Gila

By Nina Andrianti Loasana - Jumat, 22 September 2017 | 13:39 WIB
Valentino Rossi dan Giacomo Agostini.
GRID.ID
Valentino Rossi dan Giacomo Agostini.

Valentino Rossi mengatakan bahwa ia siap kembali ke lintasan balapan setelah mendapatkan cedera di kaki kananya, akhir Agustus lalu.

Rossi mengaku bahwa ia ingin kembali fit sebagai pebalap, dan mengikuti balapan adalah salah satu caranya.

"Saya ingin mencoba kembali ke kondisi yang baik sesegera mungkin dan saya pikir ini adalah cara terbaik," ujar Rossi dikutip BolaSport.com dari laman Crash.

Namun banyak pula yang berpendapat Rossi melakukan keputusan yang cukup gila untuk kembali ke sirkuit hanya 3 minggu setelah patah kaki.

Berikut 5 alasan mengapa kembalinya Rossi ke GP Aragon terbilang nekat:

1. Tulang kaki Rossi patah di dua titik


Patah tulang tibia dan fibula()

Sebagian besar orang akan menyepakati bahwa patah tulang memang sangat menyakitkan.

Tak hanya saat kejadian, sebagian besar merasakan nyeri hebat bahkan hingga berbulan-bulan setelahnya, bahkan ada yang hingga bertahun-tahun.

Jika mengalami satu tulang patah saja sudah terbilang menyakitkan, apalagi jika menderita 2 tulang patah sebagaimana, Valentino Rossi.

Rossi mengalami patah di tulang tibia dan fibula kaki kanannya.

2. Rossi belum sepenuhnya pulih


Valentino Rossi meninggalkan rumah sakit setelah pembedahan pasca kecelakaan saat latihan enduro.(GPONE.COM)

Patah tulang membutuhkan waktu penyembuhan cukup lama.

Umumnya pasien diwajibkan untuk mengurangi gerakan dan tidak membebani area yang patah selama minimal enam minggu.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tulang yang patah tidak bergeser selama masa penyembuhan.

Banyaknya pergerakan juga akan mempersulit penyatuan jaringan tulang yang patah.

Hal yang sama pun berlaku untuk Valentino Rossi. Dokter menyarankan Rossi untuk beristirahat paling tidak selama 30 hingga 40 hari.

Namun baru 21 hari berjalan, Rossi sudah ngebet ingin kembali ke trek balap.

3. Rossi telah berusia 38 tahun


Valentino Rossi mengalami cedera patah kaki kanan saat MotoGP Italia tahun 2010.(MOTORCYCLENEWS.COM)

Usia sangat mempengaruhi cepat lambatnya penyembuhan tulang yang patah.

Semakin lanjut usia seseorang semakin rentan pula orang tersebut terhadap resiko patah tulang.

Tak hanya itu, kemampuan tubuh orang dewasa untuk memperbaiki jaringan rusak pada tulang yang patah telah jauh berkurang jika dibandingkan anak-anak atau remaja.

Itu artinya, Karena Rossi telah berusia 38 tahun, penyembuhan tulangnya akn membutuhkan waktu lebih lama.

4. Motor yang dikendarai Rossi sangat berat


Valentino Rossi masih mempermasalahkan handling ban belakang yang dirasa masih belum maksimal.(INSTAGRAM/VALEYELLOW46)

Rata-rata pebalap di MotoGp memiliki motor seberat 160kg alias 2 kali berat laki-laki dewasa.

Berat motor Yamaha M1 yang dikendarai Rossi sendiri adalah 157kg.

Banyak orang menganggap balapan sebagai olahraga yang ringan, namun faktanya mengendarai MotoGP, benar-benar pekerjaan berat bahkan bagi pebalap yang sehat.

Berbagai latihan fisik seperti lari, angkat beban, sampai berenang kerap dilakukan para pembalap jelang musim MotoGP bergulir. Hal ini tidak boleh dianggap remeh.

Dibutuhkan kekuatan cukup besar untuk menahan berat motor sebesar 160kg yang melaju dengan kecepatan hingga 300km/jam selama lebih dari 30 menit.

5. Beban saat menikung dan mengerem


Valentino Rossi bertarung dengan Dani Pedrosa dan Johann Zarco saat MotoGP Austria, Minggu (13/8/2017).(SPEEDWEEK.COM)

Jika fisik seorang pebalap kendor, gaya tekanan gravitasi atau g-force akan membuat stamina sang pembalap cepat terkikis. Kalau sampai stamina menurun, maka daya konsentrasi ikut melorot.

Pebalap juga  perlu melakukan angkat beban sebelum race karena berat motor bermesin 800cc itu mencapai 160kg. Bukan beban yang mudah saat harus menikung dalam kecepatan tinggi.

Saat mengerem pun pebalap akan merasakan sekitar 1.2 hingga 1.4 g-force pada tubuhnya.

Kondisi fisik yang fit mutlak diperlukan. Bahkan Rossi sendiri mengaku kesulitan menikung saat ia mengalami cedera patah kaki pada 2010.

Rossi mengatakan kakinya yang patah terasa amat nyeri ketika digunakan untuk menikung saat balapan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Nina Andrianti Loasana
Sumber : Berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X