Persaingan dua figure skater putri asal Amerika Serikat, Tonya Harding dan Nancy Kerrigan, menjadi drama yang sangat menarik pada era 1990-an.
Persaingan ini dihiasi dengan tindakan Tonya Harding yang menyewa seorang pria untuk menyerang Nancy Kerrigan pada 6 Januari 1994 di Detroit, AS.
Serangan ini membuat Kerrigan mundur dari kejuaraan nasional figure skating, tetapi dia tetap terpilih masuk tim AS untuk Olmpiade Musim Dingin 1994 di Lillehammer, Norwegia, 12-27 Februari 1994.
Bahkan, Kerrigan berhasil meraih perak, sedangkan Harding harus puas berada di peringkat delapan di Lillehammer.
Setelah Olimpiade Musim Dingin 1994, kasus penyerangan terhadap Kerrigan ini membuat Harding mendapatkan hukuman.
(Baca juga: DJ Nomor Satu Dunia Ini Ternyata Dekat dengan Olahraga)
Harding dipaksa mundur dari Kejuaraan Dunia Figure Skating 1994 oleh Asosiasi Figure Skating AS (USFSA).
AFSAS juga mencabut gelar juara nasional 1994 milik Harding dan dia dilarang untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan USFSA, baik sebagai atlet atau pelatih, untuk seumur hidup.
Kisah yang telah menjadi budaya populer ini pun akhirnya diangkat ke layar kaca.
Aktris asal Australia, Margot Robbie, memerankan Harding dalam film yang diberi judul I, Tonya.
I, Tonya akan dirilis di AS pada awal Desember tahun ini.
Film ini akan menceritakan kisah penyerangan itu dari sudut pandang Harding.
Robbie yang dikenal melalui perannya di film The Legend of Tarzan, Suicide Squad, dan The Wolf of Wall Street ini mengaku berlatih keras demi perannya sebagai atlet figure skating terbaik di AS pada zamannya itu.
"Saya mulai berlatih ice skating sebelum pengambilan gambar untuk film ini," ucap Robbie.
"Saya berlatih tiga atau empat bulan untuk bermain ice skating. Sebanyak lima kali seminggu selama beberapa jam setiap hari. Setelah melakukannya, saya pikir bahwa saya tak mungkin bisa melakukan triple axel," ucap Robbie.
Ya, triple axel adalah salah satu gerakan dalam figure skating, berupa lompatan yang diikuti dengan putaran tiga kali di udara sebelum atlet tersebut mendarat di es.
Triple axel adalah gerakan khas Harding.
(Baca juga: Cukur Janggut adalah Mimpi Buruk bagi Petarung MMA Ini)
Harding adalah atlet figure skating Negeri Paman Sam pertama yang bisa melakukan triple axel di short program.
Dia juga menjadi atlet pertama yang bisa melakukan dua triple axel di satu kompetisi yang sama.
Plus, dia sekaligus orang pertama yang melakukan triple axel yang digabungkan dengan toe loop.
Dengan kata lain, Robbie memang sadar diri bahwa dia tak mungkin seperti Harding dalam melakukan hal-hal teknis tersebut.
Yang pasti, peran Robbie sebagai Harding tak perlu diragukan.
Film yang telah ditayangkan Toronto International Film Festival 2017, 8 September lalu ini mendapat respons positif.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | popsugar.com, esquire.com |
Komentar