Pemilik klub memang mempunyai wewenang lebih untuk sebuah klub. Akan tetapi jabatan tersebut tak jarang membuat para pemilik tersebut melakukan hal-hal kontroversial.
Berikut ini adalah 5 bos klub paling kontroversial di dunia sepak bola:
5. Aurelio De Laurentis (Napoli)
Aurelio De Laurentiis adalah seorang produser film di Italia dan juga bos Napoli.
Ia menjadi sosok yang kontroversial karena perilakunya di dalam dan di luar lapangan.
Pada saat undian Piala Italia, pemandu acara baru akan mulai mengundi, tapi De Laurentiis tiba-tiba marah, menuduh FIGC "merekayasa undian" melawan Napoli lalu perge mengendarai Vespa milik orang yang sedang lewat.
De Laurentiis juga suka mengerjai pemain baru. Dia pernah menyuruh setiap pemain baru memakai topeng singa dari karet saat perkenalan.
Bahkan, De Laurentiis pernah menyatakan minatnya dalam menggaet gelandang Manchester United, Maraoune Fellaini karena dia suka gaya rambut singa dari pemain Belgia tersebut.
(Baca Juga: Tragis, 5 Pemain ini Gagal Bersinar Meski Digadang-gadang Menjadi Bintang Saat Remaja, Apa Sebabnya?)
4. Massimo Cellino (eks Leeds United)
Massimo Cellino adalah pengusaha jagung olahan asal Italia. Dia adalah pemilik Leeds United saat ini. Cellino tadinya adalah pemilik Cagliari.
Cellino mengganti nomor bangku 17 di stadion milik Leeds menjadi 16b karena ia kabarnya benci dengan nomor 17.
Cellino juga punya dua daftar kejahatan.
Satu untuk menggelapkan uang sebesar 7,5 juta pound dari Kementerian Pertanian Italia dan satu lagi membuat laporan keuangan palsu saat dia jadi pemilik Cagliari.
Setelah mengambil alih Leeds, hal pertama yang dia perhatikan adalah gaji tahunan klub: 18 juta pound.
Dia lalu memutuskan memotong biaya. Hanya saja, biaya yang dia potong salah satunya adalah biaya pencucian seragam pemain.
Para pemain juga diberitahu bahwa mereka harus membayar makan siang sendiri.
Selain itu, dia pernah memecat 36 pelatih selama 22 tahun di Cagliari.
3. Maurizio Zamparini (eks Palermo)
Dalam beberapa bulan terakhir, Zamparini bernegosiasi dengan investor dari AS.
Zamparini mengambil alih Palermo pada 2002, mengorbitkan banyak pemain hebat seperti Edinson Cavani, Paulo Dybala dan Javier Pastore.
Namun, Zamparini juga terkenal kejam pada pelatih, menunjuk 29 orang berbeda dari total 40 pergantian pelatih sejak dia menjadi presiden klub.
Giuseppe Iachini, Davide Ballardini, Fabio Viviani, Giovanni Tedesco, Giovanni Bosi dan Walter Novellino silih berganti jadi pelatih Palermo, dua di antaranya dua kali ditunjuk di musim yang sama.
Pada awal tahun 2017, Zamparini memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pemilik Palermo.
(Baca Juga: Kena Sanksi dari Komdis PSSI, Umuh Muchtar Bakal Lakukan Langkah Ini)
2. Luciano Moggi (eks Juventus)
Pada tahun 2006 lalu tentu tak lepas dari ingatan tentang kabar mengejutkan skandal Calciopoli yang dilakukan oleh Juventus.
Akibat skandal Calciopoli, Juventus harus menyerahkan trofi Serie A 2005 dan 2006. Bahkan, Bianconeri dihukum dengan degradasi ke Serie B.
Padahal saat itu Moggi berhasil mendapatkan pemain-pemain bintang untuk memperkuat Juventus.
Moggi menjadi sosok utama terkait skandal Juventus tersebut.
Pada tahun 2011, Pengadilan tinggi Napolimemvonis bersalah Luciano Moggi terkait skandal Calciopoli yang terkuak pada 2006 silam.
Mantan direktur Juventus itu dijatuhi hukuman lima tahun dan empat bulan penjara.
1. Umuh Muchtar (Persib Bandung)
Umuh Muchtar mungkin menjadi bos paling kontroversial di Liga 1 musim 2017.
Bos Persib Bandung tersebut beberapa kali melontarkan kalimat-kalimat yang justru membuat kecewa para Bobotoh.
Pada pertengahan musim 2017, Umuh membuat kalimat-kalimat kontroversi terkait rekrutan pemain dan pelatih baru Persib Bandung.
Ia juga pernah masuk ke bench pemain Persib Bandung dengan statsu sebagai kitman.
Baru-baru ini, Umuh mendapatkan sanksi denda dari Komdis PSSI.
Komdis PSSI memberikan sanksi dengan melarangnya beraktivitas pada sepak bola di lingkungan PSSI selama enam bulan dan denda Rp 50 juta.
Umuh Muchtar dianggap melakukan provokasi memanggil pemain Persib Bandung ke pinggir lapangan untuk tidak melanjutkan pertandingan.
Hal itu terjadi saat Persib melakoni laga tandang kontra Persija Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Editor | : | Bagaskara Setyana Adhie Perkasa |
Sumber | : | Wikipedia.org, juara.net |
Komentar