Belum lama ini Mega Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'or 2017, melengkapi 10 tahun dominasi Ronaldo-Messi sebagai peraih penghargaan bergengsi tersebut.
Namun, sebelum Sang Robot dan Sang Alien berganti-ganti merebut penghargaan bola emas, adalah Ricardo Kaka, eks pemain AC Milan yang kerap disebut sebagi manusia terakhir yang memenangkan Ballon d'Or.
Puncak karier Kaka diraih bersama AC Milan. Di sana, Kaka mampu meraih meraih satu gelar Scudetto, Supercoppa Italiana, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
AC Milan mendatangkan kaka dari Sao Paulo dengan harga 8,5 juta euro, jumlah yang terbiang fantastis kala itu.
Kaka juga menjadi bagian dari skuat timnas Brasil kala memenangkan Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang.
Kaka memeangkan Ballon d'Or pada Desember 2007, mendapatkan hampir dua kali lebih banyak suara dari Ronaldo pada tempat kedua dan Messi di tempat ketiga.
Musim 2006/2007 memang bisa dibilang sebagi puncak karier Kaka.
Hengkangnya Andriy Shevchenko ke Chelsea musim itu membuat Kaka menjadi pusat serangan Milan.
Pada November 2006, Kaka mencetak hattrick pertamanya di Liga Champions dalam laga melawan Anderlecht.
Kaka juga sukses menjadi top skorer Liga Champions musim tersebut setelah menyarangkan 10 gol.
Tampil apik, Milan pun berhasil memenangi Liga Champions musim itu setelah mengalahkan Liverpool 2-1 di partai final pada Mei 2007.
Pada Desember 2007, Kaka juga berhasil membawa Milan memenangi Piala Dunia antar klub.
Performanya yang luar biasa ini membuat Kaka berhasil memenangkan Ballon d'Or 2007 dan FIFA World Player of the Year.
Kaka menjadi pemain Brazil keempat yang memenangkan Ballon d'Or setelah Ronaldo (1997 dan 2002), Rivaldo (1999) dan Ronaldinho (2004 dan 2005).
Sayangnya karier Kaka meredup setelah ia meninggalkan Milan pada 2009.
Meski menghabiskan 4 musim di Real Madrid, cedera lutut mengahalanginya untuk tampil 100%.
Meski telah dioperasi, cedera ini menjadi awal dari banyak masalah yang dialami Kaka, salah satunya adalah masalah pada pinggang yang diakibatkan cedera lututnya.
Dokter Kaka pernah mengatakan, jika Kaka tidak memiliki masalah ini, Kaka akan masih mendominasi paling tidak 3 sampai 4 tahun setelah ia menerima Ballon d'Or.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | bleacherreport.com, sports.yahoo.com |
Komentar