Transfer Paul Pogba ke Manchester United sempat memecahkan rekor transfer termahal dunia. Namun siapa sangka ada sosok perempuan sederhana dibalik kesuksesan ini.
Kehidupan yang cukup berat harus dijalani Yeo Moriba, ibu Paul Pogba.
Yeo harus berpisah dengan sang suami pada 1996 saat Pogba baru berusia 2 tahun.
Menjadi single mother, Yeo menyewa sebuah apartemen sederhana di pinggiran kota Paris.
Meski lingkungan tersebut penuh pemakai narkoba, Yeo berhasil menjaga Pogaba dan kedua kakak kembarnya bersih.
Yeo berhasil menanamkan nilai-nilai keislaman yang masih mengakar pada diri Pogba hingga saat ini.
Sementara Sang Ayah tetap tinggal di sekitar anak-anaknya dan bekerja sebagai Guru.
Sang Ayahlah yang mengajarkan Pogba dan kedua kakaknya bermain sepak bola.
Sementara itu, Yeo terus menjadi pengaruh besar bagi karier sepak bola Pogba.
Yeo sempat menangis lama ketika Pogba yang masih anak-anak harus bermain bola di kota lain.
Tapi ia tahu hal tersebut demi kebaikan putranya.
Yeo sukses membesarkan ketiga putranya tanpa narkoba dan minum minuman keras, meski dibesarkan di piggiran kota yang penuh kejahatan.
Yeo kerap mengajak anak-anaknya sholat di masjid dan selalu mengigatkan mereka agar tidak lupa bahwa yang terpenting adalah keluarga dan agama.
Semenjak meraih kesuksesan, Poga telah membelikan ibunya sebuah flat di pusat kota Prancis yang lebih aman dan tenang dibanding rumah mereka dulu.
Saat ini kedua kakak kembar Pogba juga menjadi pesepak bola dan menjadi bagian dari Timnas Georgia, negara asal sang ayah.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar