Siapa yang tak tahu dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)?
Stadion kebanggaan Indonesia yang menjadi saksi bisu berbagai momen olahraga bersejarah.
SUGBK sudah lebih setengah abad berdiri dan kini stadion tersebut akan menjadi landmark Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Pembangunan SUGBK bermula dari Asian Games III Tahun 1958 di Tokyo, saat itu Indonesia ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Asian Games ke IV Tahun 1962 oleh Asian Games Federation.
Dengan semangat yang membara presiden RI pertama Ir. Soekarno segera menjawab tantangan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk perhelatan akbar tersebut, dengan membangun sarana dan prasarana olahraga.
(Baca juga: Pagi-pagi Jennifer Bachdim Suguhkan Pemandangan Indah Membuat Asupan Semangat Hidup Semakin Meledak)
Melihat letak geografis dan pengembangan kota Jakarta di kemudian hari, maka pilihan jatuh ke arah selatan yaitu daerah Senayan, yang merupakan batas antara Jakarta Kota dan Satelit Kebayoran Baru.
Semasa berkuasa, Bung Karno memang terkenal dengan gagasannya mengenai pendirian bangunan mercusuar.
Pendirian bangunan-bangunan itu tidak hanya berlandaskan keinginan ego pribadi semata tetapi semua pembangunan itu punya makna.
Seperti halnya dengan pembangunan SUGBK, stadion bertaraf interanisonal ini didirikan atas gagasan Bung Karno yang memberikan perhatian besar kepada olahraga sebagai bagian penting dari kehidupan dan kebudayaan bangsa.
Gagasan Bung Karno mengenai olahraga yang tidak bisa dipisahkan dari politik (politik internasional) yang dia katakan berkali-kali di dalam pidatonya.
Kini SUGBK tampak semakin menyala menjelang Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.
SUGBK semakin bersolek, stadion berkapasitas 76 ribu mendapat tambahan sekaligus pergantian lampu LED (Light Emmitting Diode).
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar