Tidak semua orang senang karena Kobe Bryant memenangi Piala Oscar pada ajang 90th Academy Awards yang berlangsung pada Minggu (4/3/2018) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Pasalnya mantan bintang NBA tersebut sempat tersangkut kasus pelecehan seksual. Meskipun kasus tersebut telah terjadi hampir 15 tahun yang lalu.
Pada tahun 2003, Bryant dituduh melakukan kekerasan seksual oleh seorang karyawan di sebuah hotel di Colorado.
Kobe Bryant sendiri membantah tuduhan itu, dan kasus ini didrop setelah sang pelapor menolak untuk bersaksi.
Namun maraknya gerakan #MeToo telah mencuatkan kembali kasus yang sebelumnya telah dilupakan tersebut.
(Baca Juga: Surat Pensiun Bawa Kobe Bryant Menang Oscar)
Sebagai informasi, #MeToo dan Time's Up merupakan gerakan melawan pelecehan seksual, bias gender, penyalahgunaan kekuasaan, dan diskriminasi di berbagai bidang.
Gerakan ini muncul setelah beberapa artis mengaku mengalami pelecehan bahkan kekerasan seksual oleh produser, sutradara, atau sesama aktor.
Penyelenggara sendiri telah mengumumkan akan menyiapkan momen khusus yang menampilkan kampanye #MeToo dan Time's Up pada acara tersebut.
Akan tetapi hal itu dinilai tidak cukup ketika Kobe Bryant, yang menjadi salah satu sorotan, justru mendapatkan piala pada acara tersebut.
Hollywood started to take sexual assault seriously.
Then it gave Kobe Bryant an Oscar.https://t.co/KjPu4LFfKh pic.twitter.com/Wg86XVZPvz
— Judd Legum (@JuddLegum) March 5, 2018
Give it up for Gary Oldman and Kobe Bryant, for proving that men with domestic violence or sexual assault accusations can still accomplish anything. #Oscars
— Jena Friedman (@JenaFriedman) March 5, 2018
I’m out of the country and didn’t watch but did accused rapist Kobe Bryant really win an award during the #MeToo Oscars? Keep up the good work, Hollywood.
— Joe Praino (@FixYourLife) March 5, 2018
Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Kobe Bryant memenangi penghargaan Film Animasi Pendek Terbaik berkat film yang berjudul "Dear Basketball".
Film berdurasi enam menit itu dibuat berdasarkan surat yang ditulisnya di The Player's Tribune saat memutuskan pensiun pada November 2015.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar