Terbatasnya waktu membuat banyak orang kini memilih malam hari setelah jam kerja untuk berolahraga.
Namun, banyak pendapat yang menyebutkan agar olahraga sebaiknya tidak dilakukan di malam hari agar tak susah tidur.
Olahraga diketahui akan meningkatkan suhu tubuh dan mengaktifkan sistem simpatetik (respon lawan atau tinggalkan).
Karena itu berolahraga terlalu dekat dengan jam tidur dianggap bisa membuat kita sulit mengantuk.
Pendapat tersebut dibantah oleh studi teranyar yang didasarkan pada polling tahun 2013 yang dilakukan oleh National Sleep Foundation Sleep di Amerika.
(Baca juga: Sebelum Pulang ke Indonesia, Satria Tama Malah Terjebak di Ruang Nostalgia)
Penelitian tersebut mensurvei waktu olahraga, kualitas dan lama tidur dari 1000 orang.
Hasilnya cukup mengejutkan, bahwa orang-orang yang olahraga di pagi hari punya kualitas tidur lebih baik. Mereka juga yang cenderung bangun tidur dengan lebih segar.
Sebaliknya, mereka yang berolahraga pada malam hari, baik latihan ringan atau berat, tidak punya perbedaan tidur dengan yang tak berolahraga.
Mereka merasa latihan tersebut tak berpengaruh pada tidur atau membuatnya lebih nyenyak.
Penemuan tersebut membuktikan bahwa asumsi orang banyak tentang olahraga sebelum tidur salah.
Robert Rosenberg, ahli tidur mengatakan, suhu tubuh yang naik akibat olahraga memang membuat orang sulit tidur. Tapi penurunan suhu tubuh yang cepat setelah olahraga akan mengundang rasa kantuk.
Sekitar satu hingga dua jam setelah olahraga juga akan terjadi reaksi penurunan rasa cemas, penurunan tekanan darah, dan berkurangnya tegangan otot.
Jadi, tak ada alasan lagi untuk takut berolahraga di malam hari. Namun menurut Rosenberg, jika kualitas tidur kita buruk sebaiknya jangan berolahraga 3 jam sebelum waktu tidur.
Editor | : | Fabianus Riyan Adhitama |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar