Al-Saadi Gaddafi merupakan putra ketiga dari mantan Presiden Libya, Muammar Gaddafi, yang gemar bermain sepak bola sejak kecil.
Mengawali karier dalam bermain sepak bola pada tahun 1999, saat itu dia membela salah satu klub di besar Libya, Al-Ahly Tripoli.
Namun tidak lama dia membela klub tersebut, setahun kemudian Al-Saadi pindah ke klub rival sekota, Al-Ittihad Tripoly.
Putra mantan presiden tersebut membela Al-Ittihad hingga tahun 2003 sebelum akhirnya dia pindah ke Italia memperkuat Perugia yang saat itu masih di Serie A Liga Italia.
Di Perugia dia hanya memberikan satu pampilan saja karena Al-Saadi dinyatakan gagal dalam tes narkoba.
(Baca Juga: Liverpool dan Stadion Anfield Membuat Mimpi Pemuda Ini Terwujud)
Al Saadi Gaddafi (son of Colonel Gaddafi) scoring a classy freekick for Ittihad Tripoli against Al Olympic during 2001/2002 season. #OptaLotfi pic.twitter.com/ZsyHzW9zkA
— Lotfi Wada (@LotfiWada) 3 Desember 2017
Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Al-Saadi karena pada saat itu Italia merupakan negara dimana ayahnya mempunyai koneksi bisnis yang cukup besar.
Hingga nama besar seperti Diego Armando Maradona ditunjuk sebagai konsultan teknis putra mantan diktator tersebut.
Al Saadi Gaddafi and a fan. pic.twitter.com/HZhNXvurmB
— Lotfi Wada (@LotfiWada) 13 Mei 2015
(Baca Juga: Mantan Pemain Udinese Calcio Sekaligus Putra Mantan Presiden Libya Ini Bebas dari Tuduhan Kasus Pembunuhan)
Pada tahun 2005, Al-Saadi bergabung dengan salah satu klub kuat Serie A Italia, Udinese Calcio, yang pada saat itu bermain di Liga Champions tahun 2004/2005.
Diakhir musim bersama Udinese dia hanya bermain 10 menit saat Udinese melawan Cagliari.
Hingga akhirnya pada tahun 2006 dia pindah ke Sampdoria, saat dimana dia tidak memainkan satu pun pertandingan sepak bola.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | en.as.com |
Komentar