Carlos Mario Gomez memilih berkarier di Indonesia bersama Persib Bandung sejak musim kompetisi 2018.
Berkarier sejak tahun 1997 sebagai pelatih, Mario Gomez mencoba menjajaki karier di sepak bola Indonesia.
Namun, saat menjajal karier perdananya di Indonesia, pelatih berusia 61 tahun itu justru diterpa cobaan bertubi-tubi.
(Baca juga : Risiko Punya Suami Pesepak Bola, 3 Hot Mommy Ini Hadiri Barcelona Bridal Fashion Week Tanpa Gandengan)
Pada laga pekan katiga Liga 1 musim 2018 bersama Persib, Gomez sudah dibuat pusing karena kehilangan satu pemainnya.
Kapten Supardi Nasir disanksi oleh Komisi Disiplin PSSI dengan dilarang bermain empat laga dan denda Rp 25 juta, karena menanduk wasit.
Gomez pun harus mencari pengganti Supardi di lapangan.
Usai kehilangan satu pemainnya, Gomez malah menghadapi laga penuh kericuhan pada pekan berikutnya.
Pada laga tandang ke kandang Arema pada Minggu (15/4/2018), Gomez mengalami luka ringan di dahi.
Gomez pun memaafkan namun berharap insiden itu tak terjadi lagi.
Setelah mengalami cobaan demi cobaan, Liga 1 tampaknya tak membiarkan Gomez bernafas lega.
Pada pekan keenam menghadapi Persija Jakarta, kesabaran Gomez kembali diuji.
Laga tersebut pertemuan kedua klub tersebut harus mengalami penundaan karena berdekatan dengan hari buruh.
Alhasil Gomez pun harus kembali mengatur ulang jadwal latihan skuat Persib yang dipimpinnya.
Berbagai cobaan ini seolah membuat Gomez tak bisa tenang di masa-masa tuanya
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar