Hampir semua cabang olahraga, terlebih lagi sepak bola, selalu melibatkan aktivitas berlari di dalamnya.
Lari terutama sprint dan jogging termasuk ke dalam golongan olahraga high impact yang cenderung melelahkan karena menguras energi yang sangat besar.
Olahraga high impact bisa memperkuat otot dan tulang lebih baik dibanding olahraga low impact yang berdampak ringan pada tubuh.
(Baca juga: Patut Dicoba! 4 Gerakan Renang yang Bisa Mengencangkan Otot Perut)
Namun, setelah melakukan olahraga high impact jangan sekali-kali langsung duduk karena tubuh baru saja memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Sebab, jika kita langsung duduk setelah lari justru akan membuat darah menumpuk di bagian bawah tubuh sehingga memperlambat aliran darah kembali ke jantung dan otak.
Kondisi ini menyebabkan tekanan darah merosot sangat rendah yang menyebabkan sensasi pusing, bahkan hingga pingsan.
Efek lainnya, otot-otot terasa kaku dan dan terasa seperti ditarik bahkan sampai nyeri.
(Baca juga: Ini Benda Bersejarah Milik Cesc Fabregas yang Menemani Kariernya di Liga Inggris)
Oleh karena itu, jangan langsung duduk setelah berlari karena tubuh membutuhkan waktu untuk mengembalikan detak jantung kembali normal.
Lakukan salah satu pendinginan dan peregangan, yakni berjalan kaki santai.
Sebab, dengan berjalan kaki tubuh masih tetap memompa darah melalui otot-otot yang terpakai sekaligus membersihkan semua sisa metabolisme saat berolahraga.
Sisa metabolisme tubuh yang berlebih saat olahraga itulah yang sering membuat Anda mengalami pegal-pegal setelah berolahraga.
Ketika tubuh tetap bergerak pun, jantung akan pelan-pelan menurunkan tekanan darah hingga dapat kembali normal.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | hellosehat.com |
Komentar