Banyak orang merasa sudah menjalani diet sehat dengan harapan bisa mengurangi berat badan.
Namun, harapan itu tidak terwujud, bahkan berat badan bisa dibilang stagnan.
Pola makan sehat dan rendah kalori, ditambah rutin berolahraga, bisa membantu mendapatkan hasil positif, termasuk menurunkan berat badan menjadi ideal.
Lalu, apa yang menjadi kendala? Dikutip dari Insider, menurut CEO New York Nutrition Group Lisa Moskovitz dan ahli kebugaran Kathleen Trotter, terdapat sejumlah penyebab berat badan tak kunjung turun, meskipun sudah diet.
Berikut enam hal yang menghambat penurunan berat badan selama ini.
1. Terlalu cemas dengan kalori dan tidak cukup nutrisi
Mulai dari sarapan, makan malam hingga makanan ringan, kita seringkali tidak mementingkan kalori, gizi dan nutrisi yang diasup.
Karena itu, tak jarang orang mulai mencoba menghitung kalori.
Menurut Moskovitz, menghitung kalori tidak sederhana karena kita harus benar-benar menghitung secara presisi jumlah kalori yang masuk dan dibakar tubuh.
Nah, daripada khawatir dengan jumlah kalori, Trotter menyarankan agar lebih sadar akan nilai gizi makanan.
Sebab, mengonsumsi camilan 100 kalori tanpa ada nilai gizi, sama saja tak berguna.
Makanan bernutrisi biasanya membantu perut kenyang lebih lama.
2. Stres dan kurang tidur
Kondisi mental seseorang memiliki banyak pengaruh pada fisik tubuh.
Bahkan, ada hubungan antara emosi dan berat badan.
Moskovitz mengungkapkan, sekalipun pola makan sudah sempurna dan banyak beraktivitas, namun dalam kondisi stres tinggi, tubuh justru menimbun lemak dan tidak membakarnya.
Luangkan waktu pada akhir pekan untuk menambah jam tidur atau melakukan meditasi ringan untuk mengurangi kadar stres.
3. Tidak cukup makan
Memang, salah satu langkah menurunkan berat badan secara signifikan adalah menurunkan porsi makan.
Namun, kita tak bisa membiarkan tubuh dalam keadaaan kelaparan.
"Kurang makan dapat memaksa tubuh untuk menimbun atau menyimpan semua kalori, daripada membakarnya, sebagai mekanisme perlindungan," kata Moskovitz kepada Insider.
Membatasi asupan kalori dengan ketat juga membuat metabolisme tubuh lambat.
4. Makan makanan sehat yang tidak sehat
Saat sedang diet kita mudah tergoda dengan makanan kemasan berlabel ‘rendah lemak’ atau ‘rendah natrium’.
Padahal, memilih makan makanan tersebut sama tidak memiliki efek.
Bar Granola dan yogurt rendah lemak tidak membantu menurunkan berat badan.
Trotter menyarankan untuk menjauhkan diri dari makanan kemasan tetapi pilih bahan makanan utuh yang tidak melalui banyak pemrosesan.
Tak hanya itu, ada juga makanan sehat yang bila dimakan terlalu banyak, justru tidak sehat.
5. Latihan terlalu stagnan
Jangan hanya terpaku pada jenis latihan kardio.
Kamu bisa memilih jenis latihan untuk meningkatkan metabolisme dan membakar kalori dalam waktu singkat, misalnya HIIT atau zumba.
"Daripada sekadar menggunakan elips dan zoning out selama dua puluh menit, penting juga melakukan interval.
Dengan interval, maka dapat berganti antara latihan intensitas tinggi dan rendah," ujar Trotter.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar