Kabar mengejutkan datang dari sepak bola Spanyol.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane memutuskan mundur dari klub asal Ibukota Spanyol tersebut.
Padahal, Zidane merupakan pelatih satu-satunya yang sukses bawa El Real menjadi jawar Liga Champions Eropa secara tiga kali beruntun dalam sejarah.
Meski kini mundur, Zidane menyimpan fakta menarik mengenai kesuksesannya sebagai pelatih.
Apa saja? Mari simak ulasannya yang telah dirangkum BolaSport.com.
1. Koleksi 9 trofi sejak Januari 2016
Zidane merupakan pelathh Real Madrid yang menjabat 2.5 tahun yang awalnya memulai karir sebagi asisten pelatih di Madrid bersama Carlo Ancelotti ditahun 2014.
Kemudian dirinya menangani Real Madrid Castilla atau tim kedua Madrid.
Hingga akhirnya diangkat pada paruh musim 2015/2016 atau Tepatnya januari 2016 setelah Rafael Benitez dipecat oleh manajemen Los Blancos.
Dalam kurun waktu tersebut Ia menjadi pelatih kaya gelar.
Pria warga negara Prancis itu sudah mempersembahkan 9 trofi juara termasuk Liga Champions yang diraih dalam.
Trofi tersebut adalah La Liga (satu trofi), Supercopa de Espana (satu trofi), Liga Champions (tiga trofi), Piala Dunia Antarklub (dua trofi) dan Piala Super Eropa (dua trofi).
2. Satu-satunya pelatih yang juarai Liga Champions secara beruntun
Carlo Ancelotti (AC Milan dan Madrid) serta Bob Paisley (Liverpool) mungkin sudah mengoleksi 3 trofi Liga Champions sebagai pelatih sama dengan Zidane.
Hanya saja torehan rekor Zidane lebih spesial karena dirinya berhasil memboyong dalam 3 tahun secara beruntun alias hattrick.
3. Menjadi sosok yang membawa 100% kemenangan di final ketika menjadi pelatih
Yang jelas, Zidane orang satu-satunya menjadi pelatih maupun saat menjadi asisten yang selalu menang di final.
Belum ada nama pelatih lain yang menyamai rekor ini.
Sayang dalam karir menjadi pemain hanya mampu membawa Real Madrid menjuarai final champions di tahun 2002.
Saat berkostum Juventus di tahun 1997, tim asal Turin itu kalah 1-3 dari Borrusia Dortmund.
4. Pernah menjadi pemain dan pelatih terbaik
Zidane berhasil menjadi pemain terbaik FIFA pada tahun 1998 dan pada 2017 dia berhasil melakukannya kembali namun sebagai seorang pelatih.
Dirinya adalah orang pertama yang bisa meraih penghargaan FIFA baik sebagai pemain maupun pelatih.
(Baca juga: Deretan Pesepak Bola yang Memeriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila, Nomor 4 Bule tapi Nasionalis Banget!)
Kesempatan tahun 2018 bisa saja kembali menjadi pelatih terbaik meski tak lagi bersama Madrid.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | style.tribunnews.com |
Komentar