Keputusan Arsene Wenger untuk mundur dari Arsenal ternyata menyisakan permasalahan yang mungkin menjadi pekerjaan bagi sang penerus.
Pelatih Arsenal Arsene Wenger telah melontarkan opininya sepekan lalu, usai menyatakan keputusan mundur dari kursi kepelatihan Arsenal pada akhir musim.
Pria 68 tahun itu menyebut bahwa meski Arsenal cukup dihormati di seluruh dunia, ia tak senang melihat tidak adanya persatuan antar penggemar pada beberapa tahun terakhir kepemimpinannya.
Mo Salah Bisa Selamatkan Son Heung-min dari Ancaman Penjara Tanpa Perlu ke Indonesia https://t.co/yP8WMTBuAG
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 26 April 2018
Ia pun mengklaim keberadaan dirinya untuk berlama-lama di klub London Utara sebagai bentuk pengorbanan dirinya demi persatuan klub dan kerukunan penggemar di seluruh dunia.
Anggota dewan penggemar Arsenal, Akhil Vyas, menanggapi apa yang dinyatakan Sang Profesor tersebut.
(Baca Juga: Arsene Wenger: Saya di Arsenal untuk Berkorban)
"Di seluruh dunia, orang-orang akan membaca pemberitaan bahwa banyak fan membentangkan banner bertuliskan 'Wenger Out', banyaknya kursi penonton yang kosong, dan banyak hal negatif lain," ucap Vyas dlansir BolaSport.com dari Goal.
"Saya rasa itu tak memperlihatkan tanda persatuan Arsenal. Saya pun melihat orang-orang tak lagi menyanyikan chant Arsenal, dan memberikan pujian penyemangat kepada pemain," Vyas menambahkan.
Vyas berpikir bahwa Wenger tengah mencoba menyadarkan penggemar Arsenal yang ia sebut memang sangat dihormati di seluruh dunia.
Namun, hal-hal yang terjadi pada beberapa tahun terakhir telah sedikit mengubah pandangan orang-orang kepada tim ini.
Petinggi klub, Ivan Gazidis, mengatakan hal berkebalikan dengan yang diungkapkan Vyas.
Kalahkan Bayern Muenchen Malah Bikin Zinedine Zidane Trauma https://t.co/ln8PieeHoi
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 26, 2018
"Arsene Wenger memang telah bertanggung jawab dengan menyetujui perpanjangan kontrak pada musim 2010-2011 lalu. Namun, saya rasa ia tak sadar mengatakan bahwa ada masalah di Arsenal," ucap Gazidis.
"Adanya protes penggemar, posisi kami yang berada di peringkat keenam liga, performa tim yang tak meyakinkan, dan sikap apatis penggemar di tribune, seolah menjadi kombinasi yang menyebabkan kami tengah dalam keadaan yang tak harmonis," ucapnya lagi.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar