Pekan ini, insan sepak bola Asia Tenggara berpeluang merayakan keberadaan pemain pertama mereka di Premier League.
Pemain asal Asia Tenggara tersebut adalah Neil Etheridge yang tak lain adalah kiper timnas Filipina.
Etheridge kini membela Cardiff City yang sedang berjuang untuk promosi dari kasta kedua Liga Inggris atau divisi Championship menuju ke Premier League.
Tim beralias Bluebirds itu kini menempati posisi dua klasemen kompetisi kasta kedua Liga Inggris tersebut.
Jika bisa bertahan di posisi tersebut hingga akhir musim ini, tim asal Wales itu akan bermain di Premier League musim depan secara otomatis atau tanpa perlu melalui jalur play-off.
Tiket promosi otomatis diberikan kepada dua tim teratas divisi Championship.
Satu dari dua tiket promosi langsung ke Premier League dari divisi Championship sudah dikantongi oleh juara divisi Championship, Wolverhampton Wanderers.
Koleksi 98 poin milik Wolverhampton sudah tidak mungkin disamai atau dilampaui tim lain.
[PILIHAN] Mo Salah Bisa Selamatkan Son Heung-min dari Ancaman Penjara Tanpa Perlu ke Indonesia https://t.co/yP8WMTBuAG
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 26 April 2018
Sementara Cardiff masih menempati posisi kedua klasemen divisi Championship dengan koleksi 86 poin dari 44 laga.
Satu tiket lain diperebutkan oleh tiga tim, yaitu Cardiff City, Fulham, dan Aston Villa.
Cardiff memiliki peluang besar karena masih unggul poin dari kedua pesaingnya.
Lalu berapa poin yang dibutuhkan Cardiff agar Etheridge merasakan atmosfer Premier League musim depan?
(Baca Juga: Ongkos Gelar Juara Pep Guardiola Setara Harga 2 Neymar dan Cristiano Ronaldo)
Cardiff, Fulham dan Aston Villa memiliki dua laga sisa.
Artinya poin maksimal yang mungkin diraih Fulham adalah 91 poin, sementara Aston Villa 88 poin.
Agar tidak terkejar kedua tim, Cardif minimal harus mencapai 92 poin atau menyapu bersih dua laga sisa.
Namun, Cardiff bisa saja mengunci tiket promosi pada pekan ini.
Syaratnya, Fulham harus tersungkur di tangan Sunderland dan Cardiff meraih tiga angka atas Hull City.
Hasil tersebut akan membuat Cardiff mengoleksi 89 poin dan Fulham 85 poin dengan satu laga sisa.
Lionel Messi Salah Tingkah Saat Ketahuan Hendak Merangkul Fan Cewek oleh Sang Anak https://t.co/4nSBJBAQIx
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 23 April 2018
Jika hal tersebut terjadi, Etheridge dan Cardiff tidak perlu menunggu hingga laga terakhir Championship.
Kalaupun gagal finis di posisi kedua, Cardiff masih bisa lolos lewat ronde play-off.
Play-off akan diikuti oleh tim peringkat ketiga hingga keenam Championship guna memperebutkan satu tiket.
Apabila Etheridge gagal ke Premier League, rasa-rasanya akan sulit melihat pemain Asia Tenggara lain bisa menembus Premier League.
Izin kerja menjadi penghalang para pemain Asia Tenggara.
(Baca Juga: Neymar Berulah Lagi, Perayaan Gelar Juara PSG Jadi Ternoda!)
Etheridge tak menemui masalah dengan hal tersebut, sebab kiper keturunan Inggris tersebut dihitung sebagai pemain home-grown.
Dilansir BolaSport.com dari situs resmi Premier League, aturan home grown berbunyi: "home grown berarti pemain yang (terlepas dari kewarganegaraan atau usia) telah terdaftar di klub mana pun dan berafiliasi dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) atau Asosiasi Sepak Bola Wales untuk jangka waktu tertentu, terus menerus atau tidak, dari tiga musim penuh, atau 36 bulan, sebelum usianya menginjak 21 tahun."
Etheridge sendiri terus bermain untuk klub Liga Inggris sejak usia enam hingga 24 tahun.
Menurut Transfermarkt, klub yang pernah dibela Etheridge adalah Chelsea U-18, Fulham (U-18, U-23, tim utama), Charlton Atheltic, Bristol Rovers, dan Crewe Alexandra.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | BolaSport.com, soccerway.com, Premierleague.com |
Komentar