Pelatih Manchester City Pep Guardiola mencoba menantang Leroy Sane untuk menyamai prestasi legenda Manchester United Ryan Giggs.
Leroy Sane datang ke Manchester City dari Schalke 04 pada tahun 2016.
Man City mendatangakan Sane ke Etihad Stadium dengan mahar sebesar 50,5 juta euro atau sekitar 850 miliar rupiah.
(Baca juga: Terungkap! Pemain Ini Jadi Penyebab Utama Kalahnya Bayern Muenchen dari Real Madrid di Liga Champions)
Sane bermain impresif bersama The Citizen musim ini dengan mencatatkan 13 gol dan 16 assist di semua ajang.
Sang pemain berkontribusi besar membawa Man City meraih juara Liga Inggris musim 2017-2018.
Catatan tersebut berhasil membawa Sane menyabet gelar PFA Young Player of the Year atau gelar bagi pemain muda terbaik di Liga Inggris musim ini.
Gaya permainan cepat Sane yang beroperasi di sektor kiri serangan Man City mengingatkan kita kepada gaya permainan pemain Manchester United Ryan Giggs.
Giggs yang sekarang melatih timnas Wales adala seorang legenda Man United yang bermain dalam rentang waktu 1990 sampai 2014 untuk Setan Merah.
Giggs memegang rekor pemain yang paling banyak tampil untuk Setan Merah dengan catatan 963 penampilan dan mengoleksi 168 gol.
Ketika masih bereragam Man United, Giggs memenagkan 13 kali Liga Inggris , dua Liga Champions dan Lima Piala FA.
Dilansir Bolasport.com dari Mirror, pelatih Man City Pep Guardiola mencoba membandingkan Sane dan Giggs.
"Ini masih terlalu dini (untuk membandingkan). Mereka sama-sama berposisi di kiri, cepat, sulit bagi para bek sayap untuk menghentikan mereka," ucap Guardiola.
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu menambahkan,"Namun Ryan adalah seorang legenda sepak bola dunia, bukan hanya untuk Man United, Inggris ataupun Wales."
Lebih lanjut, sang pelatih menantang Sane untuk menyamai prestasi yang sudah diukir oleh Giggs.
"Leroy akan lebih baik jika berusaha untuk menyamai Ryan Giggs. Hal yang terpenting bagi Leroy adalah konsistensi selama bermain. Satu atau dua pemain dapat bermain baik untuk waktu yang singkat, namun dia (Giggs) selalu tampil bagus untuk waktu yang lama. Jadi konsistensi adalah hal yang paling penting," ujar pelatih 47 tahun tesebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar