Hanya empat hari setelah terbang ke Rusia bermain di ajang Liga Champions, Liverpool sudah kembali tercebur dalam laga berat di ajang Premier League.
Penulis: Dedi Rinaldi
Pada Minggu (1/10/2017), Liverpool mendatangi St. James' Park, rumah Newcastle United.
Meski Newcastle berstatus klub promosi, sejak ditangani oleh Manajer Rafael Benitez, The Magpies telah menjadi tim yang cerdas dalam menelikung strategi lawan.
Selain itu, Benitez merupakan sosok mantan Manajer Liverpool (2004-2010) yang dicintai fan The Reds.
Dia termasuk legenda berkat persembahan empat gelar, terutama trofi Liga Champions 2004-2005 untuk The Reds.
Dengan hadirnya sosok Benitez di kubu Newcastle, tak bisa dielakkan bahwa ada suasana sentimental dalam laga ini.
“Rafael Benitez Believes The Premier League’s Riches Makes It Hard For Liverpool To Win Titles” https://t.co/f3Ltw0K5Do pic.twitter.com/ukJqt4gfom
— PetSports360 (@petsport360) October 1, 2017
Benitez pasti menantikan pertemuan dengan Liverpool.
Artinya, ia akan menyiapkan strategi khusus melawan Liverpool dan tentunya kubu tamu tak bisa lengah sedikit pun.
(Baca Juga: Statistik 4 Pelatih yang Dipecat Bayern Muenchen di Tengah Musim, Ada yang Sumbang 5 Gelar)
Liverpool memang hanya sekali menelan kekalahan, tetapi mencatat rekor sebagai tim dengan pertahanan terburuk keempat di Premier League musim 2017-2018.
Fakta ini banyak mendapatkan kritikan. Liverpool disebut tim dengan penampilan atraktif di lini depan, tetapi selalu mengalami kesulitan menunjukkan performa solid di belakang.
Sejauh ini, Liverpool sudah kemasukan 11 gol dari enam pertandingan dan hanya dua kali mencatat clean-sheet.
Cuma Crystal Palace (13 kali kebobolan), West Ham (13), dan Leicester (12) yang punya rekor kebobolan lebih buruk.
Mereka pun berada di empat posisi terbawah tabel klasemen. Hal ini yang membuat Liverpool disebut bisa menghibur semua orang dengan permainan atraktif kecuali fan mereka sendiri.
Jika ada sekelompok suporter yang tak terhibur, maka itu ialah pendukung Liverpool.
Mentalitas Buruknya pertahanan Liverpool memang selalu membuat gelisah banyak orang.
(Baca juga: Rahmad Darmawan Dalam Kondisi Genting di Liga Super Malaysia, Hantu Degradasi Mengancam!)
Pasalnya, kerapuhan tersebut berdampak pada mentalitas lawan. Mereka jadi selalu berpikir bisa mencetak gol ke gawang The Reds dan kemudian berharap bisa menang atau meraih hasil imbang.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, sendiri menyimpan kegeraman pada kondisi ini.
Menurutnya, Liverpool kerap memberi lawan oksigen sehingga mereka berpikir akan punya peluang karena fakta menunjukkan bahwa Liverpool selalu mudah kemasukan gol.
Tentunya, Liverpool pantas untuk menyimak dengan cermat fakta tersebut.
"Kami memang harus belajar lebih baik lagi, baik itu dari sisi ofensif, pertahanan, penciptaan peluang, dari semua aspek. Tapi, di tiap laga saya selalu melihat perkembangan tim ini," tutur Klopp, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar