Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, ungkapkan proyek besar tim yang dilatihnya sejak 2014, di tengah badai isu ketidakpercayaan fan.
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino tengah diisukan hengkang pada akhir musim.
Kabar tak sedap ini tercium setelah fan ditengarai tak yakin lagi Pochettino mampu mengubah Spurs menjadi tim yang disegani.
Sejak kedatangannya pada Mei 2014, prestasi terbaiknya tercapai pada musim lalu, yakni berhasil antarkan Tottenham mengakhiri Liga Inggris di posisi dua klasemen.
Meski begitu, dahaga gelar juara yang kali terakhir diraih sepuluh tahun lalu saat rebut trofi Piala Liga Inggris, semakin membuncah.
Terdesak oleh kabar ketidakpercayaan fan, Pochettino pun mengungkapkan tentang bagaimana usaha yang dilakukannya demi mewujudkan harapan penggemar.
(Baca Juga: Ernesto Valverde Terancam Dipecat dari Barcelona, Jordi Alba Beri Pembelaan)
"Saat saya datang ke sini pada 2014, direktur klub Daniel Levy dan sang pemilik, Joe Lewis, menargetkan saya dalam empat tahun harus merampungkan membangun stadion baru," kata Pochettino dilansir BolaSport.com dari laman The Independent.
"Selain itu, pada tahun kedua saya dituntut menciptakan tim yang sanggup bertarung di empat besar klasemen Liga Inggris, untuk bermain di Liga Champions," ucap Pochettino.
Menurut Pochettino, target yang dicanangkan untuknya itu berlangsung dengan sukses musim ini.
"Saya rasa kami berhasil, karena kami terdepan untuk merealisasikan proyek ini," ucap pelatih berkebangsaan Argentina.
Eks pilar timnas Argentina itu mengakui sulit untuk menerima kenyataan, ketika dua musim terakhir Tottenham hampir juarai Liga Inggris tapi hanya kegagalan yang didapati.
Barcelona Kantongi Rp 25 Miliar dalam Waktu 3.060 Menit https://t.co/Lt2H1vj9cl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 30, 2018
Ketika ditanya apakah proyek besar yang diminta petinggi klub itu gagal dan harus diakhiri, Pochettino menyangkal dan bersikukuh untuk terus dilanjutkan.
"Tidak, ini adalah proyek yang realistis untuk Tottenham dan ini fantastis karena kami adalah klub yang berbeda," ucap eks pelatih Espanyol dan Southampton itu.
"Kami hanya perlu mencoba unutuk terus melakukannya dengan keras, melalui segenap kekuatan," ucapnya lagi.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar