Kiper Joe Hart merasa bahwa semua keputusan pelatih Pep Guardiola tak bisa didebat.
Hart kini tengah berada dalam masa peminjaman dari City ke West Ham United.
Keberadaan Joe Hart di skuat Manchester City dianggap sebagai muatan berlebih setelah kedatangan Guardiola.
Dilansir BolaSport.com dari Four Four Two, situasi yang sama pernah dialami Hart saat City dilatih oleh Mark Hughes.
(Baca juga: Legenda Manchester United Ini Nostalgia Momen Haru Sebelum Angkat Trofi Liga Champions)
Hughes mendatangkan kiper Shay Given untuk menggantikan posisi Hart pada 2009.
Saat itu Hart benar-benar merasa marah dengan keputusan Hughes.
Kini di bawah asuhan Guardiola, Hart tidak tahu cara menghadapi tekanan yang ia alami saat di City.
Selama masa asuhan Guardiola, Hart telah dipinjamkan ke klub Italia, Torino, pada musim 2016-2017.
Joe Hart merasa tak berdaya melawan keputusan Pep Guardiola.
"Dia punya banyak kekuatan dan City berjuang mati-matian untuk mendatangkannya," ucap sang kiper.
Menurut Hart, Giardiola memiliki kuasa besar untuk memutuskan, dan pilihan pengurangan pemain tersebut jatuh pada sang kiper.
"Saya siap berdebat, namun saya menyukai perdebatan yang adil dan saya menyadari bahwa saya tak akan memiliki kesempatan untuk mendapat keadilan di sini," ujar Hart.
(Baca juga: Punya Lutut yang Kuat, Zlatan Ibrahimovic Dapat Permintaan Khusus dari Dokter)
Akibat suasana yang tidak kondusif tersebut, Hart memutuskan untuk pergi dari Etihad.
Sebenarnya kiper timnas Inggris tersebut menginginkan kepindahan permanen pada bursa transfer musim pana ini.
Namun Manchester City ternyata tidak melepaskannya dengan harga murah.
"Harga yang diberikan Manchester City untuk saya sangat besar dan klub lain jadi enggan untuk membayar, maka saya hanya jadi pinjaman," ucap Hart menjelaskan.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar