Pendekatan permainan Liverpool disebut Kasper Schmeichel turut bertanggung jawab atas kesalahan Alisson Becker.
Sejak dinakhodai Juergen Klopp pada 2015, Liverpool familier dengan pendekatan strategi dengan membangun serangan dari lini belakang.
Hal itu pulalah yang membuat manajemen The Reds memenuhi permintaan Juergen Klopp mengeluarkan kocek 75 juta pounds demi penjaga gawang bertipe sweeper-keeper.
Ia adalah pemain timnas Brasil Alisson Becker, yang didatangkan dari AS Roma pada bursa transfer musim panas ini.
Alisson Becker dikenal memiliki reputasi piawai memegang kendali dan mengumpan bola.
(Baca Juga: Media Spanyol Sebut Real Madrid Lebih Menyatu Tanpa Cristiano Ronaldo)
Namun, kiper Leicester City Kasper Schmeichel menilai bahwa hal itu juga mendekatkan Liverpool pada risiko.
Seperti saat Alisson melakukan blunder yang berujung gol Rachid Ghezzal untuk Leicester City pada Sabtu (1/9/2018) lalu.
"Meski saya tak terlalu paham, saya pikir gaya permainan Liverpool menuntut kiper untuk menjaga penguasaan bola," ujar Kasper Schmeichel dikutip BolaSport.com dari laman The Independent.
"Hal ini seperti yang dilakukan Ederson Moraes untuk Manchester City," imbuh Schmeichel.
(Baca Juga: Kiper Keturunan Indonesia Dapat Nilai 7,5 Usai Catat Clean-sheet Vs Napoli)
Menurutnya, strategi yang dimiliki Man City dan Liverpool mendorong Alisson dan Ederson untuk melakukan itu.
Karena itu, ia menyatakan bahwa klub harus siap menerima risiko apabila dua kiper itu melakukan kesalahan.
Namun, anak dari kiper legendaris Manchester United Peter Schmeichel itu menilai bahwa kesalahan kiper yang berujung terbobolnya gawang, akan berdampak jauh lebih besar daripada yang dilakukan bek, gelandang atau penyerang.
"Kesalahan terkadang dibuat kiper, sama seperti pemain yang berada di posisi lain. Bedanya saat kiper melakukan kesalahan, dampaknya seperti 9,5 kali lebih besar daripada 10 hukuman yang dibuat pemain posisi lain," ucapnya menerangkan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar