Liga Inggris memperkenalkan sistem Video Assistant Referee (VAR) mulai putaran kedua musim ini.
Video Assistant Referee (VAR) pertama kali digunakan di Inggris pada partai Brighton & Hove Albion kontra Crystal Palace di ajang Piala FA.
Sedangkan gol pertama yang tercipta berkat sistem VAR dicetak oleh pemain Leicester City, Kelechi Iheanacho, pada laga kontra Fleetwood Town di ajang Piala FA.
Namun, VAR tak selalu membawa keuntungan.
Hal itulah yang dirasakan oleh pelatih Chelsea, Antonio Conte, ketika berlaga kontra Norwich City, Kamis (18/1/2018).
Conte merasa dirugikan oleh VAR yang membuat wasit tak memberi timnya penalti.
Pelatih asal Italia itu meminta Liga Inggris memperbaiki kualitas VAR agar lebih akurat.
"Saya suka sistem baru itu, terutama untuk mengurangi kesalahan," kata Conte seperti dilansir BolaSport.com dari Football London.
(Baca Juga: Update Ranking FIFA Januari 2018 - Indonesia Merangkak Naik, Semakin Jauh Tinggalkan Malaysia)
Namun, eks pelatih Juventus itu menyebut VAR berpotensi menjadi pisau bermata dua bagi tim-tim Liga Inggris.
"Jika Anda menggunakan VAR dengan benar, itu akan sangat membantu. Namun, mereka harus lebih meningkatkan kualitas karena banyak keputusan salah sejauh ini," tutur pria 48 tahun itu.
"Lihat saja negara lain yang menggunakan sistem ini sejak lama. Italia menggunakan VAR sejak pertandingan pertama musim ini dan level mereka sangat bagus. Di Italia banyak orang yang bahagia dengan sistem ini," ujarnya menambahkan.
Conte berharap timnya tak lagi dirugikan oleh VAR ketika berhadapan dengan Brighton pada lanjutan Liga Inggris, Sabtu (20/1/2018).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football.london |
Komentar