Manchester City punya kans mendapatkan Luka Modric pada 2008, namun harus gagal karena mantan perdana menteri Thailand.
Revolusi di tubuh Manchester City hadir pada 2008 ketika taipan Sheikh Mansour mengakuisisi klub dan memboyong Robinho pada tahun yang sama.
Sebelum itu, Manchester City telah mendatangkan bek tangguh asal Belgia, Vincent Kompany.
Namun, Manchester City sempat memiliki peluang untuk mendatangkan Luka Modric dengan harga murah pada tahun tersebut.
Hal tersebut dikemukakan Bernard Halford, mantan sekretaris klub yang hampir 50 tahun berada di Manchester City.
Saking lamanya berada di klub tersebut, Halford kemudian diangkat menjadi presiden seumur hidup bagi The Citizens.
(Baca Juga: Daftar Finalis The Best FIFA Awards 2018 - Rival Cristiano Ronaldo Ditinggalkan)
Halford menuturkan, kemungkinan menggaet Modric didapat ketika Manchester City masih dimiliki mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
"Saat Thaksin Shinawatra di sini, kami bisa mendatangkan Modric," ujar Halford dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Shinawatra sangat gembira. Dia mengatakan bahwa kami akan mendapatkan pemain besar, salah satu pemain terbaik di dunia, itulah dia," ucap dia menambahkan.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Latihan dengan Mata Menghitam, Mengapa?)
Keberadaan Vedran Corluka yang merupakan pemain Kroasia membuat transfer Modric menjadi semakin dekat dengan kenyataan.
Akan tetapi, hal mengejutkan tiba-tiba menimpa Thaksin yang kekayaannya dibekukan akibat skandal korupsi yang menimpanya.
Alhasil, transfer Modric yang kala itu hanya dihargai 10 juta euro oleh Dinamo Zagreb menjadi terbengkalai.
"Corluka membujuk Modric bergabung dengan kami, namun saat kami membutuhkan uang untuk transfer itu, uang Thaksin dibekukan di Thailand," kata Halford.
"Thaksin lalu datang kepada saya untuk menyatakan pengunduran diri, jadi kami tak bisa mendatangkan Modric. Itu hanya senilai 10 juta euro, dan sekarang dia sudah menjadi kandidat peraih Ballon d'Or," ucapnya.
Gagal pindah ke Manchester City, Modric akhirnya bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 2008.
Empat tahun membela The Lilywhites, performa Modric mendapat perhatian dari Real Madrid yang kemudian memboyongnya pada 2012.
Di Los Blancos kariernya meroket dan tahun 2018 bisa dibilang tahun terbaik dalam karier Modric.
(Baca Juga: Jalani Debut bersama Besiktas, Loris Karius Langsung Bikin Blunder)
Setelah mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions, Modric juga membawa timnas Kroasia tampil di final Piala Dunia 2018.
Selain itu, Modric baru saja menyabet gelar pemain terbaik UEFA mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Mohamed Salah.
Penghargaan individual Modric bisa bertambah lantaran pemain 32 tahun itu masuk dalam daftar finalis ajang The Best FIFA Football Awards 2018.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar