Pelatih West Bromwich Albion, Darren Moore, menjadi fenomena baru Liga Inggris usai mampu membangkitkan timnya dari keterpurukan.
Darren Moore mengemban misi yang sangat sulit saat ditunjuk sebagai caretaker West Bromwich Albion usai dipecatnya Alan Pardew pada pekan ke-32 Liga Inggris.
Pasalnya kala dilatih oleh Alan Pardew performa The Baggies bisa dikatakan hancur lebur.
Klub yang bermarkas di Stadion The Howsthrons ini terpuruk di dasar klasemen Liga Inggris.
Dengan sisa laga yang harus menghadapi tim-tim besar macam Manchester United, Liverpool dan Tottenham Hotspur tentu banyak berpikir bahwa West Brom sudah dipastikan terdegradasi.
Namun kemudian tangan dingin Darren Moore mengubah semua perkiraan itu.
West Brom mampu meraih tiga kali kemenangan dan dua hasil imbang saat Darren Moore mengambil alih kemudi di kursi pelatih.
Hasil tersebut termasuk kemenangan 1-0 atas Manchester United serta Tottenham Hotspur dan hasil imbang 2-2 dengan Liverpool.
(Baca Juga: Mauro Icardi, Pemain Tertajam Inter Milan dalam Semusim sejak 1959!)
Meski masih menempati peringkat ke-19 pada klasemen Liga Inggris dengan 31 angka namun West Brom masih punya peluang lolos dari degradasi.
Penjaga gawang West Brom, Ben Foster mengatakan bahwa Moore membawa lebih banyak persatuan di dalam tim.
Sedangkan gelandang James McClean mengungkapkan bahwa timnya tahu apa yang harus mereka lakukan sejak ditangani oleh Darren Moore.
Fenomena Darren Moore ini semakin istimewa karena sang pelatih adalah pria berkulit hitam.
Bisa dikatakan sangat jarang kita melihat seorang pelatih berkulit hitam yang menangani tim Liga Inggris.
Musim ini saja hanya Chris Hughton dan Darren Moore yang tercatat sebagai pelatih berkulit hitam di Liga Inggris
Mantan penyerang West Brom, Kevin Campbell bahkan mengatakan bahwa nasib Darren Moore sebagai pelatih akan jauh lebih baik jika pria 44 tahun ini adalah seorang kulit putih.
"Faktanya adalah bahwa jika dia melakukan pekerjaan ini di mana saja dan dia adalah seorang pelatih kulit putih maka dia akan mendapatkan pekerjaan," ujar Kevin Campbell dilansir BolaSport.com dari SkySports.
"Saya tidak tahu mengapa tetapi untuk beberapa alasan pelatih kulit hitam tidak mendapatkan pekerjaan dengan mudah."
"Saya tidak 100 persen yakin mereka akan memberikannya posisi pelatih tetap kepadanya karena ada pemilik baru dan mereka mungkin akan memperhatikan orang lain yang lebih modis.
"Tapi lihat riwayat kariernya, Dia sudah lama berada di klub ini. Para pemain menanggapi dia dan dia sudah mendapat hasil, hal apa lagi yang perlu dia selesaikan?
Darren Moore sendiri sebenarnya sudah memiliki lisensi pelatih UEFA pro pada 2012 saat pria asal Jamaika ini masih bermain di Burton Albion.
Bahkan Darren Moore lebih dahulu mendapatakan lisensi pelatih UEFA pro daripada pelatih timnas Inggris saat ini Gareth Southgate.
Hal ini tentu membuat Darren Moore sebenarnya sudah sejak lama memenuhi syarat melatih tim-tim di Liga elit Eropa.
Namun entah mengapa Moore baru musim ini mendapatkan kesempatan menjadi pelatih kepala meski statusnya masih caretaker.
Banyak orang tentu berharap keajaiban Darren Moore berakhir dengan keberhasilan West Brom lolos dari jurang degradasi yang membuatnya diangkat sebagai pelatih tetap The Baggies.
Ini terjadi karena Darren Moore bukan hanya simbol kebangkitan West Brom melainkan juga simbol pelatih kulit hitam menembus dominasi pelatih kulit putih di Liga Inggris.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar