Penyerang baru Manchester United, Alexis Sanchez, memiliki perjalanan amat panjang untuk menjadi salah satu pemain bergaji tertinggi di Liga Inggris.
Alexis Sanchez tumbuh di sebuah perkampungan tambang miskin di Kota Tocopilla, sebelah utara negara Cile.
Ayah Sanchez meninggalkan keluarganya sejak kecil.
Sang ibu yang bernama Martina harus melakukan banyak pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.
Martina adalah buruh cuci yang juga harus berjualan ikan sejauh 80 kilometer setiap hari dari rumahnya.
(Baca Juga: Arsenal Harus Rela Tak Saksikan Debut Henrikh Mkhitaryan dalam Waktu Dekat)
Sanchez kecil pun harus ikut berjuang untuk mendapatkan uang.
Ia rela menjadi buruh cuci mobil hanya untuk memperoleh uang receh.
Tak jarang Sanchez menderita kelaparan hingga ia harus meminta makanan gratis kepada para tetangga.
Segala hal mulai membaik saat Alexis Sanchez jatuh cinta dengan sepak bola meski ia hanya bisa memainkannya tanpa sepatu di jalanan kasar dan berlumpur.
(Baca Juga: Alexis Sanchez Lega Tak Lagi Harus Berhadapan dengan Tembok Kokoh Bernama David de Gea)
"Saya tetap bahagia di tengah kekurangan asal bisa bermain bola," ujar Sanchez pada tahun lalu.
Karier sepak bola Alexis Sanchez dimulai dari klub muda lokal Cile bernama Cobreloa.
Ia bergabung dengan Cobreloa dari 2004 dan meninggalkan klub tersebut pada 2006 untuk memulai mengejar mimpi di Benua Eropa bersama klub Liga Italia, Udinese.
Sanchez mulai dilirik klub-klub yang lebih besar usai bergabung dengan Udinese.
(Baca Juga: Daftar 10 Klub Terkaya di Dunia Edisi Terbaru, Liga Inggris Masih Mendominasi)
Barcelona lalu merekrutnya pada 2011.
Ia berhasil bertahan selama tiga musim bersama Barcelona dan mencetak 47 gol serta 36 assist dari 141 penampilan.
Alexis Sanchez kemudian berkesempatan mencicipi kemegahan Liga Inggris kala bergabung dengan Arsenal pada 2014.
Bersama klub beralias The Gunners, Sanchez berhasil meraih trofi Piala FA sebanyak dua kali.
(Baca Juga: Thierry Henry Jadi Korban Kepindahan Alexis Sanchez ke Manchester United)
Kini perjalanan Sanchez kembali menemui episode baru usai bergabung dengan Manchester United.
Manchester United mendatangkannya melalui barter dengan Henrikh Mkhitaryan.
Klub beralias Setan Merah tersebut langsung menjadikan Alexis Sanchez sebagai pemain bergaji tertinggi di Liga Inggris.
Ia meraup 350 ribu pounds per pekan atau sekitar 6,5 juta rupiah.
(Baca Juga: Manchester United Punya Keuntungan Dobel dari Arsenal Berkat Kedatangan Alexis Sanchez)
Gaji tinggi dan status bintang tak lantas membuat Sanchez lupa akan asal muasalnya.
Sanchez membiayai pembangunan lapangan bertekonologi tinggi di kota kelahirannya, Tocopilla, pada 2016.
"Saya ingin anak-anak Cile memiliki lapangan yang layak untuk bermain," ujar Sanchez saat itu.
Ia tak ingin pengalaman buruknya semasa kecil terulang untuk anak-anak Cile saat ini.
(Baca Juga: Meraba Debut Alexis Sanchez bersama Manchester United yang Tidak Lama Lagi)
Tahun lalu, Alexis Sanchez juga sempat membuat kejutan dengan mengunjungi rumah sakit di Tocopilla, Cile.
Sanchez juga merayakan Natal dengan memberi hadiah bagi anak-anak miskin di sekitar rumahnya.
Pemain bernomor punggung 7 tersebut rupanya sangat senang melihat senyum anak-anak.
Itulah mengapa Sanchez senang mengadakan acara bagi mereka yang kurang mampu.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Espn.co.uk |
Komentar