Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, patut waspada karena pelatih The Citizens yang sukses meraih gelar juara Liga Inggris selalu bernasib buruk pada musim berikutnya.
Manchester City memastikan diri menjadi juara Liga Inggris musim ini setelah saingan terdekat mereka, yaitu Manchester United, mengalami kekalahan 0-1 dari West Bromwich Albion, Minggu (15/4/2018) di Stadion Old Trafford.
Torehan 87 angka dari 33 laga milik Manchester City kini sudah tak mungkin lagi dikejar oleh Manchester United.
Dengan kekalahan dari West Bromwich Albion, Manchester United mengoleksi 71 poin dari 33 laga.
Artinya, Setan Merah hanya bisa mendapatkan maksimal 86 angka pada akhir musim.
(Baca Juga: 3 Kekalahan Beruntun Manchester City adalah Bukti Kesadisan Guardiola kepada Pemainnya)
Raihan trofi Liga Inggris ini menjadikan Pep Guardiola sebagai pelatih asal Spanyol pertama yang mampu memenangi kompetisi teratas di Negeri Ratu Elizabeth.
Gelar ini juga menambah daftar trofi di lemari mantan pelatih Barcelona ini menjadi 23 piala dari 10 tahun terakhir.
Meskipun begitu, Pep Guardiola patut waspada dengan torehan juara Liga Inggris musim ini.
Pasalnya, para pelatih Manchester City yang sebelumnya sukses meraih gelar juara Liga Inggris selalu bernasib buruk setelah berprestasi.
Pelatih pertama yang memberikan gelar juara Liga Inggris kepada Manchester City saat kompetisi sudah berformat Liga Primer Inggris adalah Roberto Mancini pada musim 2011-2012.
Semusim setelah juara, Roberto Mancini masih mampu membawa The Citizens menempati peringkat kedua Liga Inggris pada musim berikutnya.
Namun, hal tersebut tak membuat pelatih asal Italia itu aman dari pemecatan.
Roberto Mancini dipecat Mei 2013, satu musim setelah mengantar Manchester City meraih gelar juara Liga Inggris.
5 - Man City have won the Premier League title with five games remaining; equalling the English top-flight record. They have equalled the efforts of Manchester United (1907-08 and 2000-01) and Everton (1984-85) who all won the top-flight title with five games to spare. Cruise. pic.twitter.com/SbeV1CXB0u
— OptaJoe (@OptaJoe) April 15, 2018
Setelah dipecat The Citizens, mantan pelatih Inter Milan ini mengalami kesulitan menemukan klub baru dan justru bergabung dengan klub Turki, Galatasaray.
Setelah sempat melatih Inter Milan, kini pria 53 tahun ini menangani klub Rusia, Zenit St Petersburg.
Nasib serupa juga dialami Manuel Pelegrini, yang sukses mengantar The Citizens meraih gelar juara Liga Inggris.
Pelatih asal Chile ini langsung juara pada musim perdananya menukangi Manchester City di musim 2013-2014.
Musim berikutnya Manuele Pellegrini tetap dipertahankan pihak The Citizens meski tak meraih satu gelar pun.
Pada musim ketiga bersama Manchester City, kisah kurang mengenakkan menghampiri mantan pelatih Malaga ini.
Pihak Manchester City secara tidak etis sudah mengumumkan penunjukan Pep Guardiola pada bulan Januari sebelum musim berakhir.
Padahal, saat itu skuat Manuel Pellegrini masih berpeluang meraih treble winner.
(Baca juga:Semenit Bobol Gawang Lawan, Penyerang Ini Jadi Pemain Singapura Pertama Cetak Gol untuk Klub Jepang)
The Citizens mengalami penurunan performa tajam usai kabar penunjukan Pep Guardiola sebagai pelatih baru dan hanya meraih satu trofi, yaitu Piala Liga Inggris, pada musim 2015-2016.
Setelah musim 2015-2016 berakhir, Manuel Pellegrini resmi meninggalkan Manchester City.
Sempat digosipkan akan melatih beberapa klub besar Eropa, Pellegrini justru memilih menangani tim Liga China, Heibei China Fortune.
Catatan ini tentu akan menghantui Pep Guardiola menyusul kesuksesannya.
Pelatih asal Spanyol ini wajib terus mempertahankan performa skuatnya musim depan jika tak ingin bernasib sama dengan dua pendahulunya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar