Arsenal harus mandiri memilih pelatih. Hal itu diungkapkan Arsene Wenger yang menjagokan Mikel Arteta sebagai suksesornya.
Pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger, mendukung apabila penggantinya nanti di kursi kepelatihan adalah Mikel Arteta.
Arteta yang sejak dua musim terakhir menjadi asisten pelatih Manchester City dinilai Wenger paham betul terhadap tradisi dan nilai-nilai tim Meriam London.
Sebab, Arteta adalah kapten Arsenal yang didatangkan Wenger pada 2011 dari Arsenal.
Pria 36 tahun pun bertahan di Emirates Stadium hingga 2016, sebelum ia memutuskan pensuin sebagai pesepak bola.
Wenger yakin Arteta memiliki kualitas yang cukup untuk nakhodai Arsenal musim depan.
(Baca Juga: Disarankan Buang Mimpi Juarai Piala Dunia, Ini Jawaban Gareth Southgate)
"Ia memiliki kualitas untk melakukan pekerjaan ini, saya telah melihatnya melakukan pekerjaan di Manchester City dengan baik. Ia adalah salah satu favorit saya," ucap Wenger dilansir BolaSport.com dari laman Metro.
"Ia adalah pemimpin di masa lalu, ia memiliki gairah terhadap pertandingan dan ia juga paham betul dengan Arsenal. Dan itulah yang terpenting bagi klub ini. Bahkan ia pernah menjadi kapten Arsenal, jadi mengapa tidak (untuk menunjuknya)?," ujar pria 68 tahun tersebut.
Pria berkebangsaan Prancis itu pun bersikeras bahwa kurangnya sang eks kepten tim London Utara tak akan menjadi masalah andai jadi melatih Arsenal.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Belgia di Fase Grup)
Sebab, Wenger menjamin bahwa ia telah meninggalkan banyak pengalaman sebelum ia pergi kepada asisten pelatih, Steve Bould, dan kiper legendaris Arsenal, Jens Lehmann, yang turut menjadi staf pelatih musim depan.
Meski menjagokan Arteta, eks pelatih Nagoya Grampus itu mengaku tak ingin ikut campur terhadap pemilihan suksesornya kelak.
"Saya tak ingin memengaruhi keputusan secara publik. Penting bagi Arsenal membuat pilihan secara objektif, setelah itu saya akan mendukungnya," ucap Wenger yang mundur dari Arsenal akhir musim ini.
| Editor | : | Taufan Bara Mukti |
| Sumber | : | metro.co.uk |
Komentar