Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyebut kehadiran tim dengan kekuatan finansial berlebih hanya akan merusak kompetisi yang sehat.
Arsene Wenger mengambil contoh lima liga top Eropa yakni Prancis, Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol.
Kecuali liga Italia, keempat liga lainnya berlangsung nyaris tanpa persaingan.
Di Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) merajai puncak klasemen dan berselisih 11 poin dari Olympique Lyon di posisi kedua.
Hal yang sama juga terjadi di Liga Spanyol. Barcelona unggul 11 poin dari Atletico Madrid dan nyaman bertengger di puncak klasemen.
Di Liga Inggris sendiri Manchester City nyaris tak terkejar karena berselisih 15 poin dari tim posisi kedua, Manchester United.
Lebih parah ketika menilik Liga Jerman. Bayern Muenchen mendominasi dengan unggul 16 poin dari peringkat kedua.
Menurut Wenger, fenomena seperti ini diakibatkan karena klub-klub peringkat pertama di masing-masing liga tersebut disokong oleh kekuatan finansial yang berlimpah.
(Baca Juga: Ngambek dan Mangkir dari Latihan, Riyad Mahrez Didenda Rp 3,8 Miliar!)
"Ketika Anda melihat lima liga top Eropa, sejak Desember sudah kelihatan empat tim yang bakal juara," ucap Wenger seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Itu artinya ada yang tidak benar dengan sistem kami. Klub berduit banyak pada dasarnya akan menghancurkan kompetisi," tuturnya.
Pada bursa transfer Januari 2018, Liga Inggris menjadi liga yang paling boros.
Berdasar hitungan Transfermarkt, klub-klub Liga Inggris telah membelanjakan 464 juta euro pada jendela transfer musim dingin 2018.
Kontras dengan Liga Italia yang hanya mengeluarkan 29 juta euro untuk membeli pemain baru.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | transfermarkt.com, bbc.com |
Komentar