Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Alasan Chelsea Harus Memecat Antonio Conte

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 6 Februari 2018 | 14:45 WIB
Ekspresi Manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam laga Liga Inggris kontra Watford di Stadion Vicarage Road, Watford, pada 5 Februari 2018.
GLYN KIRK/AFP
Ekspresi Manajer Chelsea, Antonio Conte, dalam laga Liga Inggris kontra Watford di Stadion Vicarage Road, Watford, pada 5 Februari 2018.

4 dari Watford pada pekan ke-26 Liga Inggris, Senin (5/2/2018).

Chelsea sebetulnya menutup tahun 2017 dengan berada di posisi ke-2 klasemen Liga Inggris.

Tapi, rangkaian hasil buruk sepanjang 2018 membuat mereka kini merosot ke peringkat ke-4.

Chelsea hanya sekali menang dalam lima pertandingan terbaru dan selalu kalah dalam dua laga terakhir.

The Blues juga sudah tersingkir di babak semifinal Piala Liga Inggris.

(Baca Juga: Wasit 'Curang' Ini Bawa Liverpool Tak Pernah Kalah dari Tottenham)

Tidak mudah memecat Antonio Conte, pelatih yang musim lalu baru memberikan gelar juara Liga Inggris kepada Chelsea.

Tapi, setidaknya ada 5 hal yang bisa menjadi alasan bahwa pemecatan Conte akan menjadi langkah yang tepat.

1. Sudah Menyerah di Akhir 2017

Antonio Conte sudah menyatakan menyerah dalam perburuan gelar juara Liga Inggris.

Walaupun saat itu masih di peringkat 2, Chelsea memang sudah defisit 14 poin dari Manchester City.

Conte biasanya adalah seorang petarung yang bisa membalikkan situasi sulit di tim-tim yang pernah diasuhnya.

Saat dia sudah menyerah, energi negatif mungkin jadi mengurung seluruh tim Chelsea.

Tak heran jika penampilan Chelsea malah menurun setelah Antonio Conte mengeluarkan pernyataan itu.

Kini Chelsea perlu menyelamatkan sisa kompetisi di mana mereka masih punya peluang di Piala FA, Liga Champions, dan setidaknya finis di 4 besar Liga Inggris.

2. Formasi Sudah Usang

Musim lalu Antonio Conte membuat keajaiban dengan membuat Chelsea meninggalkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 menjadi 3-4-3 atau 3-4-2-1.

Formasi baru itu membawa Chelsea bangkit dari performa jelek jadi mendominasi Liga Inggris sampai akhirnya menjadi juara.

Musim ini formasi itu langsung terasa usang.

Bukan hanya banyak tim kini mulai meniru memakai formasi tiga bek, semua kelemahan sistem permainan Chelsea bisa jadi sudah terbaca lawan.

Saatnya membawa pelatih baru yang bisa membawa ide baru dan sistem permainan baru karena Conte terus memaksakan diri bernostalgia dengan formasi musim lalu.

(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Ketika Fan Manchester United Sarangkan Hat-trick ke Gawang Klub Idolanya)

3. Hubungan Buruk dengan Pemain

Musim lalu mengusir striker Diego Costa, sekarang membekukan bek David Luiz.

Di Chelsea, Antonio Conte seperti punya tendensi tidak segan bermusuhan dengan pemain top yang punya posisi kuat di kamar ganti.

Boleh jadi sudah mulai muncul ketidakpercayaan para pemain pada Conte.

Kalau Diego Costa dan David Luiz saja bisa diperlakukan seperti itu, siapa yang menjamin mereka tidak akan menjadi korban sang pelatih berikutnya?

Chelsea perlu menyelamatkan keharmonisan tim dan caranya adalah menendang orang yang paling keras kepala.


Olivier Giroud resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Chelsea pada Rabu (31/1/2018).(DOK. CHELSEA)

4. Manuver Transfer Memalukan

Dua kali bursa transfer pada musim 2017-2018, semuanya dilalui dengan memalukan oleh Antonio Conte, yang merasa dirinya harus dibelikan pemain-pemain top.

Friksi dengan manajemen klub, yang menginginkan belanja klub lebih terkontrol, mengakibatkan manuver transfer Chelsea berantakan.

Di musim panas, Leonardo Bonucci dan Romelu Lukaku luput dari kejaran Chelsea karena dibajak klub lain yang bergerak lebih cepat memenuhi permintaan harga klub pemilik.

Di musim dingin, kekacauan terulang.

Memburu penyerang baru, Chelsea memang mendapatkan Olivier Giroud.

Tapi, transfer itu jelas hanya remah-remah dari reaksi berantai setelah Alexis Sanchez dan Pierre-Emerick Aubameyang menyelesaikan kepindahan mereka.

Tambahan lagi, di bursa transfer Chelsea malah kehilangan Nemanja Matic dan Michy Batshuayi, dua pemain yang kemudian bersinar di klub barunya.


Roberto Di Matteo di jumpa pers (15/5/2012) menjelang final Liga Champions antara Chelsea vs Bayern Muenchen.(ADRIAN DENNIS/AFP)

5. Tradisi Bagus Pemecatan

Di era kepemilikan Roman Abramovich, pemecatan pelatih biasanya memberikan efek bagus buat Chelsea.

Dimulai dari Jose Mourinho, yang dipecat pada 2007.

Pelatih penggantinya, Avram Grant, membawa Chelsea ke final Piala Liga Inggris dan Liga Champions.

Kemudian usai pemecatan Luiz Felipe Scolari pada 2009, Chelsea malah menjadi juara Piala FA 2008-2009 bersama Guus Hiddink.

Yang paling fenomenal adalah pemecatan Andre Villas-Boas pada 2011.

Chelsea kemudian mampu menjuarai Piala FA dan Liga Champions 2011-2012 bersama pelatih penggantinya, Roberto Di Matteo.

Musim berikutnya Di Matteo menyusul dipecat.

Pelatih suksesornya, Rafael Benitez, kemudian membawa Chelsea menjuarai Liga Europa 2012-2013.

Siapa tahu, dengan pemecatan Antonio Conte, Chelsea pada akhir musim nanti bisa meraih trofi lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

China Masters 2024 - Perjuangan Berat dari Bawah Jadi Bahan Bakar Sabar/Reza hingga Berhasil di Titik Sekarang

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X