Di Inggris ada ujaran, rugby adalah olahraga bajingan yang dimainkan para priyayi dan sepak bola adalah olahraga priyayi yang dimainkan para bajingan.
ugby memang olahraga ekstrem dan sangat keras, namun sering kali para atlet menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi.
Sebaliknya, sepak bola olahraga yang lebih indah dan kreatif, pun lebih lembut dan mengedepankan skill serta taktik dan strategi lebih rumit.
Namun, sering kali justru kecurangan dan kerusuhan terjadi di sepak bola.
Meski begitu, sepak bola Inggris sejak lama lebih dihidupkan oleh filosofi petarung yang mengejar kemenangan dengan cara kerja keras.
Sebab itu, jarang ada praktik diving di sepak bola Inggris pada masa lalu.
(Baca Juga: Mohamed Salah, Berawal dari Sepak Bola Jalanan hingga Mengguncang Eropa)
Namun, kini diving justru sedang marak di Inggris.
Terakhir, kasus dua pemain Tottenham Hotspur, Dele Alli dan Harry Kane, menjadi polemik.
Dele Alli kena kartu kuning karena diving saat timnya melawan Liverpool, 4 Februari lalu.
Sedangkan, diving Harry Kane menghasilkan hadiah penalti hingga akhirnya Tottenham mampu menahan Liverpool 2-2.
Kasus diving memang cukup lama mewarnai sepak bola Inggris, tapi biasanya dilakukan pemain asing.
Makin Jago Diving
Jika filosofi sepak bola Inggris adalah kerja keras dan bertarung secara sportif, kini terasa sudah luntur.
Diving yang dianggap aib sepak bola itu terkesan semakin menjamur.
Arsene Wenger yang melatih Arsenal sejak 1996, melihat pertumbuhan kasus diving itu semakin memprihatinkan.
Bahkan, menurutnya, para pemain Inggris kini makin jago melakukan diving.
Sesuai pengamatan dan pengalamannya, diving biasanya dilakukan pemain non-Inggris.
Kini, situasinya sudah berubah.
"Saya ingat ada beberapa kasus (diving) sangat memprihatinkan di sini ketika para pemain asing melakukannya."
"Tapi, para pemain Inggris belajar sangat cepat dan mereka sekarang bahkan lebih cerdik melakukannya," nilai Wenger, dikuti BolaSport.com dari BBC.
(Baca Juga: Usai Piala Dunia 2018, Chelsea Akan Terbang 14.000 Km ke Perth)
Dele Alli merupakan pemain Inggris, demikian juga Harry Kane.
Wenger juga menuduh pemain Inggris lainnya, Raheem Sterling, sangat lihai melakukan diving.
Menurutnya, itu dia buktikan saat Arsenal kalah 1-3 dari Manchester City.
"Saya tak pernah menyuruh para pemain kami melakukan diving. Kami harus melakukan diving (menyelam) di luar pertandingan," tegasnya.
Faktor Klinsmann
Entah siapa yang membawa tradisi diving di sepak bola Inggris, namun Juergen Klinsmann sering disebut-sebut pembawa tradisi diving.
Pemain asal Jerman yang pernah memperkuat Tottenham Hotspur itu memang sering merayakan gol dengan cara diving.
Namun, dalam permainan dia juga jago melakukan diving untuk mengelabuhi wasit.
Final Piala Dunia 1990 menjadi salah satu aksi divingnya yang legendaris.
Gara-gara aksi tipu-tipunya, bek Argentina, Pedro Monzon kena kartu merah.
Dalam forum sepak bola di reddit.com, akun The_macken menyebutkan, "Saya pikir Klinsmann yang membawa diving (ke Inggris) pada 1990-an...."
Pernyataan itu dijawab akun terror406, "Di Belanda, diving diasosiasikan dengan Jerman dan disebut dengan kosa kata Jerman, 'Schwalbe'. Tak ada kosa kata Belanda untuk diving (dalam sepak bola)."
Ketika pertama kali bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 1994, Klinsmann mengeluarkan pertanyaan mengagetkan.
"Apakah ada sekolah diving di London?"
Sejak itu, memang banyak pemain Premier League yang memeragakan aksi diving.
Namun, rata-rata mereka pemain asing.
Para pemain asing Premier League yang dikenal jago diving antara lain David Ginola, Cristiano Ronaldo, Nani, Angel Di Maria, Didier Drogba, Arjen Robben, Luis Suarez dan sebagainya.
(Baca Juga: Unggul 23 Gol Atas Manchester City, Paris Saint-Germain Tim Tertajam Eropa!)
Kini, para pemain Inggris pun ternyata juga mulai pintar melakukan diving.
Pada musim 2012-13, Squawka mencatat, ada 150 kasus diving.
Ini jelas memprihatinkan buat sepak bola Inggris.
Usai Inggris dikalahkan Argentina di Piala Dunia 1986 oleh skandal "Gol Tangan Tuhan" Maradona, publik Inggris masih bisa bangga dan menghibur diri.
Saat itu, media menyebut Inggris kalah oleh kecurangan dan masih bisa membanggakan karena memiliki sepak bola yang sportif.
Namun, kebanggaan itu kini mulai meluntur.
Jika diving menjadi aib sepak bola Inggris, maka kini kian menjamur.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | Squawka, bbc.com, thescore.com |
Komentar