Kiper bintang Chelsea, Thibaut Courtois mengatakan diagnosis gegar otak yang dialami oleh Loris Karius pada laga final Liga Champions 2018 terbilang aneh.
Kiper Liverpool, Loris Karius membuat 2 blunder mengejutkan dalam partai final Liga Champions melawan Real Madrid.
Karius mendapatkan diagnosis gegar otak minggu lalu setelah diperiksa di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat.
Sergio Ramos memang tampak menyikut Karius hanya beberapa menit sebelum blunder pertama Karius yang menyebabkan Karim Benzema sukses menyarangkan gol pembuka di gawang Liverpool.
Karius kemudian lagi-lagi membuat blunder pada menit ke-83 yang berujung pada gol Gareth Bale.
(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Ketika ditanya mengenai gegar otak Loris Karius, Courtois menjawab bahwa ia juga pernah mengalaminya setelah berbenturan dengan Alexis Sanchez.
"Saya mengalami gegar otak saat itu dan saya tidak bisa melihat bola. Jadi setelah 20 menit saya ditarik keluar karena saya tidak bisa melihat bola," ucap Courtois sebagaimana dilansir Bolasport.com dari Metro.
"Saya ikut sedih tentang apa yang menimpanya, tapi menyalahkan gegar otak atas 2 blundernya, dia juga membuat 2 penyelamatan bagus. Apakah hal itu hanya keberuntungan semata? Saya tidak tahu karena dia tidak bisa melihat bola," lanjutnya.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)
Courtois juga mengatakan bahwa jika benar Karius mengalami gegar otak dokter di lapangan dia seharusnya meninggalkan lapangan atau dokter di lapangan akan langsung menyuruhnya meninggalkan lapangan karena dia tidak bisa melihat dengan jelas lagi.
"Jika mereka mau mengatakan bahwa Karius membuat 2 kesalahan itu karena gegar otak, baiklah. Karius mengatakan setelah pertandingan bahwa ia membuat 2 kesalahan. Saya rasa semua orang akan menerimanya, itu bisa terjadi sebagai seorang penjaga gawang. tapi menyalahkannya pada gegar otak sekarang. saya rasa itu aneh," ujar Courtois lagi.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | metro.co.uk |
Komentar