Gelandang Ryan Mason yang terpaksa mengakhiri kariernya sebagai pemain di usia dini, kini membuka peluang kembali ke lapangan hijau sebagai pelatih.
Ryan Mason harus gantung sepatu pada usia 26 tahun setelah cedera retak tulang tengkoraknya tidak kunjung sembuh selama satu tahun.
Cedera tersebut didapat Mason saat berbenturan dengan bek Chelsea, Gary Cahill, di laga Liga Inggris 2016-2017 pada 22 Januari 2017.
Sejak pertama kali Mason menyatakan bahwa dirinya pensiun sebagai pemain, berbagai simpati datang termasuk dari Tottenham Hotspur yang merupakan klub yang telah membesarkan dirinya dari akademi.
Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, adalah sosok yang paling sering mengungkapkan rasa prihatinnya kepada Mason, bahkan siap untuk membantu mantan anak didiknya itu untuk kembali ke dunia sepak bola sebagai pelatih.
(Baca Juga: Arjen Robben Puji Pengaruh Pep Guardiola di Manchester City)
Dalam wawancara dengan Soccer AM, Mason mengaku tertarik untuk kembali ke klub yang telah ia bela sejak 1999 atau saat dirinya masih berusia delapan tahun itu sebagai staf pelatih, meski masih membutuhkan waktu dan memiliki beberapa keraguan.
"Saya akan melihat apa yang akan dihadapi jika terjun ke dunia kepelatihan. Namun, saya telah memiliki DNA klub jika saya benar-benar menjadi pelatih Tottenham yang telah 18 tahun saya bela," ucap Mason seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya masih belum yakin tentang apa yang akan saya lakukan selanjutnya. Saya baru saja pensiun selama empat atau lima hari, jadi saya masih berpikir untuk menikmati sedikit waktu bersama keluarga dan baru setelah itu berpikir ke mana saya ingin melangkah," tuturnya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar