Setelah itu, sejak 2004, Wijnaldum pun masuk tim junior Feyenoord. Sementara Van La Parra sudah ada di klub itu sejak 1999. Tentu saja, keduanya lantas jadi sering bertemu.
“Sejak ia datang ke Feyenoord, kami jadi sering bertemu dan kami menjadi dekat,” kata Van La Parra yang juga lahir di Rotterdam, pada 4 Juni 1991.
Nama depan Van La Parra, Rajiv, diambil dari nama eks PM India, Rajiv Gandhi, putra eks PM India lainnya, Indira Gandhi. Rajiv Gandhi tewas dibunuh pada Mei 1991, satu bulan sebelum Van la Parra lahir.
Meski keduanya menjadikan Feyenoord tempat belajar sepak bola, namun Wijnaldum dan Van la Parra lantas berpisah ketika menjadi pemain pro.
Wijnaldum menjadi pemain pro bersama Feyenoord, sementara Van La Parra pindah ke Prancis dan bergabung dengan Caen.
(Baca juga: Rusuh! Laga Liga Brasil Dihentikan Setelah 9 Kartu Merah Dikeluarkan!)
Van la Parra bergabung dengan Huddersfield sejak 2016, setelah bermain untuk Caen, Heerenveen, Wolverhampton Wanderers, serta dipinjamkan ke Brighton & Hove Albion.
Keduanya sempat berada di dalam satu tim, ketika membela tim nasional Belanda U-21.
“Saya bermain di sayap, Gini (panggilan Wijnaldum) di tengah. Dia tidak pernah memberi saya bola. Gini selalu mengopernya ke sisi lain,” kata Van La Parra.
Selain punya Wijnaldum, Van la Parra juga punya adik tiri bernama Giliano Wijnaldum, adik Gini. Wijnaldum muda bermain sebagai bek kiri di klub Belanda, Willem II.
Mereka bertiga juga punya sepupu bernama Royston Drenthe, eks pemain Real Madrid dan kini sudah pensiun, serta Giovanni Drenthe, adik Royston. Giovanni bermain di klub Suriname, Walking Boyz Company.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | The Times |
Komentar