Gelandang Chelsea, N'Golo Kante, mengatakan bahwa skuat Chelsea memulai dari nol sejak kursi kepelatihan berpindah dari Antonio Conte ke Maurizio Sarri.
N'Golo Kante sebelumnya datang ke Leicester City dari klub Prancis, Caen, pada 2015 dengan tebusan 5,6 juta pounds.
Setelah membela The Foxes selama semusim, harga pemain 27 tahun ini berlipat ganda seiring penampilan gemilang di lini tengah.
Kante pun dibeli Chelsea dari Leicester pada 2016 dengan harga 32 juta pounds dan langsung membantu The Blues menjuarai Liga Inggris 2016-2017 pada musim perdana.
Namun, Chelsea musim lalu tampil buruk dan harus terlempar dari empat besar, sehingga mereka melewatkan Liga Champions musim ini.
Kante bertekad membantu Chelsea memperbaiki rapor dan bangkit lagi meraih prestasi.
(Baca juga: 6 Pemain yang Tidak Masuk Rencana Real Madrid Musim Ini)
"Kali ini adalah musim yang baru. Kami memulai dari nol lagi, itulah bagaimana sepak bola bekerja," ucap Kante seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Apapun yang terjadi di masa lalu telah kami lupakan. Kami harus berjuang lagi dan membuktikan di mana tempat kami," ujar gelandang Prancis yang menjuarai Piala Dunia 2018 tersebut.
(Baca juga: Inter Milan Kibarkan Bendera Putih untuk Boyong Luka Modric dari Real Madrid)
Chelsea mengawali Liga Inggris musim 2018-2019 dengan cemerlang.
Berkat tangan dingin pelatih baru Maurizio Sarri, The Blues berhasil mencukur Huddersfield Town 3-0.
Sarri mengubah formasi Chelsea yang menggunakan 3-5-2 pada era Antonio Conte menjadi 4-3-3.
Dalam skema itu, Kante dituntut tampil lebih menyerang, sementara posisi gelandang bertahan diisi oleh Jorginho.
(Baca juga: Gelandang Baru Liverpool Antusias Sambut Persaingan Internal di Lini Tengah)
Kante mengaku tidak punya masalah dengan itu. Hal yang harus ia lakukan adalah tetap fokus dan memberikan yang terbaik bagi The Blues.
"Bahkan pada saat liburan, kami berpikir bagaimana untuk beradaptasi. Hal ini akan mengorbankan kami semua, jadi itulah mengapa saya ingin terus berjuang sebagai seorang pemain," kata dia.
"Saya telah bersama pelatih dan sistem yang berbeda di masa lalu. Cara terbaik untuk menjaga posisi di tim adalah dengan tetap fokus dan mempunyai sikap yang sama terhadap semua orang," ujarnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar