Ya, jawabannya adalah Manchester United. Pada akhir Februari itu Arsenal mesti bertandang ke Stadion Old Trafford dengan kondisi pincang.
Baca Juga : Sejarah Hari Ini - Catatan Hitam, Gejolak Aremania di Stadion Brawijaya Kediri
Jadilah pemain muda dan cadangan yang bermain di laga big match tersebut.
Lini belakang Arsenal saat itu diisi Oleg Luzhny, Igor Stepanovs, Gilles Grimandi, dan Ashley Cole.
MU langsung unggul cepat lewat striker Dwight Yorke pada menit ke-3 meski dibalas Thierry Henry pada menit 16'.
"Mereka mencetak gol dan kami bisa menyamakan kedudukan. Kami berpikir "Oke, kami bisa"."
Tak dinyana, gol demi gol mengalir mulus dari pemain-pemain tuan rumah.
Yorke menggenapkan hat-trick, dilengkapi gol kapten Roy Keane dan Ole-Gunnar Solksjaer. Lima gol bersarang di gawang kiper David Seaman di babak pertama!
Sepak bola adalah permainan tim, jadi pantang menyalahkan satu pemain sebagai biang keladi kekalahan.
Tetapi prinsip seperti itu mungkin bisa dienyahkan, karena striker MU Dwight Yorke sadar ada satu pemain yang tak beres di lini belakang Arsenal.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar