Fakta mengejutkan datang dari mantan bintang Inter Milan dan Galatasaray yang juga salah satu ikon sepak bola Belanda, Wesley Sneijder.
Wesley Sneijder kini bermain di Liga Qatar bersama klub Al-Gharafa di usianya yang menginjak 33 tahun.
Berbicara soal karier ang pemain, Sneijder memang memiliki jam terbang tinggi di liga-liga Eropa.
Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan Inter Milan pernah menikmati servis sang pemain secara bergantian sejak tahun 2002 hingga 2013.
Namun, lepas dari Inter Milan pada akhir musim 2012-2013, Sneijder memutuskan untuk keluar dari liga top Eropa dan bermain bersmaa klub Turki, Galatasaray.
(Baca Juga: Jelang Final Kelima Coppa Italia, Juventus Masih Unggul atas AC Milan)
Ternyata, pada saat yang sama, klub Inggris, Liverpool, juga menyodorkan tawaran kontrak disamping Galatasaray.
Hanya, Wesley Sneijder memilih untuk hengkang ke tanah Konstatinopel.
Alasan menolak Liverpool baru terungkap saat ini, hampir lima tahun setelah penawaran tersebut diajukan.
Dilansir BolaSport.com dari laman Goal, terdapat logika tersendiri mengapa Wesley Sneijder menolak bermain di Liga Inggris bersama Liverpool.
(Baca Juga: Akankah Laga Arsenal Vs Manchester City Ditunda karena Badai Salju?)
"Mengapa Galatasaray dan bukan Liverpool? Karena saya yang pemenang," kata Sneijder dikurip BolaSport.com dari laman Goal.
"Saya bermain untuk kebangaan, jadi saya bergabung pada Galatasaray karena saya berfikir saya bisa juara lebih banyak bersama Galatasaray dibandingkan dengan Liverpool," kata sang pemain menambahkan.
Dan jelas, Weshley Sneijder tak sesali keputusannya untuk bermain bersama galatasaray hingga empat musim dan berakhir pada akhir musim 2016-2017.
(Baca Juga: Manchester United Temukan Versi Baru Ryan Giggs, tetapi Dia Mirip Marouane Fellaini)
"Saya berfikir setelahnya bahwa saya melakukan pilihan yang tepat," kata Sneijder.
"Saya memiliki tahun-tahun yang menyenangkan di Turki," ujar sang pemain menambahkan.
Bersama Galatasaray, Sneijder berhasil menangi dua gelar Liga Turki, tiga gelar Piala Liga Turki, dan tiga kali juara Piala Super Turki.
Dan pada masa yang sama, Liverpool sama sekali tak dapatkan gelar domestik.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar