Setelah kalah 0-1 dari Huddersfield Town, pada 5 November 2018, berarti Fulham telah mengalami delapan kali kekalahan dari 11 laga di Premier League musim ini.
Merupakan rapot merah untuk manajer Slavisa Jokanovic. Saat ini, Fulham berada di dasar klasemen Premier League. The Cottagers baru mendapat lima poin dari satu kali menang dan dua kali seri. Selain itu, Fulham sudah kebobolan 29 kali, sementara para pemainnya baru membuat 11 gol.
Satu-satunya kemenangan didapat ketika mengalahkan Burnley, 26 Agustus 2018. Ketika itu, Fulham menang 4-2 saat menjamu Burnley di Craven Cottage.
Musim ini, 2018-19, adalah musim pertama Fulham kembali ke Premier League, setelah sukses promosi dari Liga Championship 2017/18 melalui play-off.
Terakhir kali Fulham berada di Premier League adalah musim 2013-14. Klub itu harus degradasi, meski telah ditangani oleh tiga manajer dalam satu musim, yaitu Martin Jol, Rene Meulensteen, dan Felix Magath.
Jokanovic mulai menangani Fulham sejak akhir Desember 2015, menggantikan Kit Symons.
(Baca Juga: Inter Milan Menang 5-0, Luciano Spalletti Puas 70.000 Suporter Tepuk Tangan)
Jelang musim ini, Fulham telah belanja nyaris 100 juta poundsterling, dengan mendatangkan 12 pemain baru, dengan tujuh orang di antaranya dibeli secara permanen dan sisanya pinjaman.
Fulham mengeluarkan 27 juta poundsterling untuk mendatangkan Jean Michael Seri dari Nice, lalu Andre Zambo Anguissa (22,4 juta dari Marseille), Aleksandar Mitrovic (18 juta dari Newcastle), Alfie Mawson (15 juta dari Swansea), Joe Bryan (6 juta dari Bristol City), Fabri (5,40 juta dari Besiktas), dan 3,6 juta untuk membeli Maxime Le Marchand dari Nice.
“My players had some words after the game between themselves, but it’s a little bit late. We had the opportunity to do our talking between 8 o’clock and 10 o’clock."
Full reaction from @Jokanovic: https://t.co/08LD1NWBpL pic.twitter.com/IoK8XMA7yn
— Fulham Football Club (@FulhamFC) 5 November 2018
Untuk pemain pinjaman, Fulham merekrut Andre Schuerrle (Borussia Dortmund), Sergio Rico (Sevilla), Timothy Fosu-Mensah (Manchester United), Calum Chambers (Arsenal), dan Luciano Vietto (Atletico Madrid).
Meski demikian, kehidupan di Premier League saat ini lebih berat dibanding musim-musim lalu.
Jokanovic menyadari dengan kondisi seperti saat ini, apa pun bisa terjadi, termasuk pemecatan dirinya. Namun, pelatih berusia 50 tahun berdarah Serbia itu menyatakan semua di luar kendalinya.
“Saya tahu, di situasi seperti ini, banyak hal bisa terjadi. Namun, itu ada di luar kendali saya. Saya akan mengikuti rencana yang saya buat dan harus segera mencari jalan keluar,” kata Jokanovic kepada BBC Sport.
(Baca Juga: Makin Moncer, Djanur Sebut Osvaldo Haay Sepadan dengan David da Silva)
Jokanovic juga mengatakan bahwa pemilik Fulham, Shahid Khan, telah memberinya waktu lebih banyak untuk dirinya membalikkan keadaan.
“Kami semua, terutama pemain, harus bekerja keras. Premier League adalah liga yang keras. Masih ada 27 laga yang harus kami hadapi. Kami harus lebih berani dan harus berubah. Saat ini, apa yang kami miliki ternyata tidak cukup untuk level Premier League,” kata Jokanovic.
Jokanovic harus bisa mengubah skuatnya bisa menyamai tim-tim lainnya untuk bisa bersaing di Premier League, mengubah rapor merah menjadi biru.
(Baca Juga: Kehebatan Cristiano Ronaldo Diakui Seluruh Pemain Juventus)
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BBC.co.uk/Sport |
Komentar