Meski memiliki atmosfer yang mendukung, Manajer Manchester City Pep Guardiola tak mau berspekulasi menjanjikan kebersamaan lebih lama dengan di Etihad Stadium.
Pencapaian Pep Guardiola cukup menjanjikan hijrah ke Liga Inggris pada 2016, untuk menakhodai Manchester City.
Baru dua tahun membesut Manchester City, Pep Guardiola mampu menghadirkan dua titel juara Premier League dan Piala Liga Inggris yang diraih musim lalu.
Manajemen Manchester City pun tanggap dengan memberikan perpanjangan kontrak kepada Pep Guardiola agar bertahan hingga 2021 nanti.
Andai bisa merampungkan kontrak bareng The Citizens, hal itu akan pengalaman terlama Guardiola menangani satu klub yakni lima tahun.
Baca Juga:
- Pep Guardiola Bisa Bikin Sejarah bagi Manchester City
- Rencana Pengiritan Pep Guardiola pada Bursa Transfer Januari
Namun, eks manajer Barcelona enggan memprediksi masa depannya kelak, terkait kemungkinan bertahan lama di Etihad Stadium.
"Saya senang berada di sini. Saya memiliki semuanya yang dibutuhkan manajer," ucap Pep Guardiola, dilansir BolaSport.com dari laman Sky Sports.
"Organisasi tim mendukung saya bagaimana pun hasil yang diraih. Namun, jika hasilnya buruk, saya adalah orang pertama yang mundur," ucapnya.
Di sisi lain, Guardiola sadar bahwa segenap elemen klub baik jajaran manajerial klub, pemain muda dan fasilitas, mendukungnya.
Situasi itulah yang membuatnya punya kans besar meneruskan karier lebih lama bersama Man City.
"Dalam momentum yang indah kami merayakannya, saat buruk kami bersama. Saya merasa ini semua tidak bergantung pada hasil akhir," katanya
"Saya memiliki proyek dan keluarga saya senang berada di Manchester. Jadi saya tak kekurangan apa pun dalam menyelesaikan kontrak," terang pria asal Spanyol ini.
(Baca Juga: Manchester City Kembali Kehilangan Benjamin Mendy Selama 3 Bulan)
Hanya, manajer 47 tahun tersebut tak mau berspekulasi terhadap sesuatu yang serba belum pasti pada masa-masa mendatang.
"Apakah ini cukup? Kita lihat saja. Hari demi hari dalam dua bulan, semuanya bisa berubah di sepak bola.
"Anda bisa kehilangan (kuasa) di ruang ganti, Anda dapat melihat para pemain tak lagi patuh, atau Anda membuat keputusan yang menyebabkan periode apik di sini usai.
"Namun, jika semuanya berjalan dengan baik saya akan bertahan lebih lama. Akan tetapi saya tidak tahu," tutur pria berkepala plontos tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar