Legenda Liga Inggris, Alan Shearer, mengkritik taktik pelatih Chelesa, Maurizio Sarri, karena dianggap menyia-nyiakan bakat N'Golo Kante.
Chelsea baru saja menelan kekalahan pertama mereka musim ini. The Blues dihancurkan oleh Tottenham Hotspur dengan skor 1-3 di Wembley (24/11/2018).
Tak hanya skor telak, Tottenham berhasil menciptakan lebih banyak peluang ketimbang Chelsea meskipun kalah dalam urusan menguasai bola.
Spurs membuat 18 peluang dengan 9 di antaranya tepat sasaran. Adapun Chelsea 'hanya' membikin 13 tembakan dengan 2 yang mengarah ke gawang.
(Baca Juga: Hobi Unai Emery di Arsenal: Beri Lawan Harapan saat Turun Minum)
Keberhasilan Tottenham membombardir pertahanan Chelsea ditengarai karena kesalahan Sarri dalam menempatkan sosok gelandang bertahan.
Datang ke Stamford Bridge pada awal musim ini, Sarri memang sudah memesan posisi tersebut kepada Jorginho, mantan pemainnya di Napoli dulu.
Keputusan Sarri bukannya tanpa alasan. Jorginho sudah terbukti bisa menjadi pemain inti dari gaya "Sarrismo" yang agresif dalam menyerang dan menguasai bola.
Sayangnya, Jorginho tidak cukup cakap dalam hal bertahan. Hal itulah yang sukses dimanfaatkan dengan sempurna oleh para pemain Tottenham.
River Plate Vs Boca Juniors - 5 Tanda Tanya soal Final Copa Libertadores yang Tertunda https://t.co/Nft5HL3i0H
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 26, 2018
(Baca Juga: Bukti Jose Mourinho Tak Tahu Tim Terbaik Manchester United)
Alan Shearer dalam kolomnya bagi The Sun menyebut bahwa Sarri seharusnya memercayakan posisi gelandang bertahan kepada N'Golo Kante.
"Tanpa Kante di lubang tersebut, membereskan, dan mengejar lawan, itu membuat David Luiz dan Antonio Rudiger (bek tengah) benar-benar tanpa perlindungan," tulis Shearer.
Reputasi bagus N'Golo Kante dalam mencegah serangan lawan masuk ke daerah kritis memang tidak terlihat dalam pertandingan semalam.
Kante yang ditempatkan agak ke depan, berkali-kali berada dalam posisi yang tidak ideal untuk ikut menghalau serangan balik Tottenham.
(Baca Juga: Berita Liga Italia - Emil Audero Mulyadi 'Bantu' Krzysztof Piatek Jadi Top Skor Tunggal Serie A)
Gol solo run yang dicetak Son Heung-min menjadi bukti kegagalan taktik Sarri dalam menghalau skema counter-attack lawannya.
Jorginho kesulitan mengejar laju Son sehingga membuat pemain asal Korea Selatan tersebut leluasa menceploskan bola ke gawang Chelsea.
Situasi tersebut seharusnya bisa digagalkan jika Kante yang menjadi gelandang bertahan. Itulah pendapat dua mantan pesepak bola, Rio Ferdinand dan Joe Cole.
"Jika Kante melebar di posisi itu bersama Son, Son akan terkejar, atau Kante akan kembali dengan bola (yang direbutnya)," komentar legenda Manchester United, Rio Ferdinand, kepada BT Sport.
Pendapat Rio Ferdinand tersebut kemudian diamini oleh mantan pemain Chelsea, Joe Cole.
"Di posisi itu Kante bisa menjaga areanya, dia akan mengantisipasi Son, dan Chelsea masih punya peluang di pertandingan," ucap Cole menimpali.
"Saya pikir Sarri akan belajar banyak dan jika menempatkan Kante jauh dari posisi aslinya dalam pertandingan semacam ini itu tidak ideal," tandasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | metro.co.uk |
Komentar