Musim 2016-2017, Antonio Conte membawa tim asuhannya, Chelsea, ke final Piala FA. Sayangnya, Chelsea harus kalah dari rival sekota, Arsenal, dengan skor 1-2.
Lepaslah peluang Conte untuk bisa merasakan menjadi juara piala domestik untuk pertama kali sepanjang karier sebagai pelatih.
Pria asal Italia berusia 48 tahun itu memang belum pernah membawa klub asuhannya menjadi juara piala domestik, baik itu di Juventus mau pun di Chelsea.
Piala Super Italia, alias Supercoppa Italiana, pernah dua kali diraihnya, yaitu pada 2012 dan 2013, bersama Juventus.
Akan tetapi, piala itu jelas beda dengan Coppa Italia. Juventus berhak tampil di Piala Super Italia sebagai juara Italia, sensasinya jelas beda dengan Coppa Italia.
(Baca Juga: Bayern Muenchen Gagal Tampakkan Dominasi atas Barcelona dan Manchester City di Liga Champions)
Di Inggris musim ini, sekali lagi Conte punya peluang untuk membawa Chelsea kembali ke final.
Syaratnya hanya satu: Singkirkan Southampton di semifinal.
“Trofi Piala FA sangat penting. Sangat penting di Inggris. Gengsinya tinggi. Musim ini, target kami adalah mencoba berbuat yang terbaik dengan mencapai final lagi, seperti musim lalu," kata Conte kepada The Guardian.
"Kalau kami bisa berada di final, maka saya akan mencoba untuk mengubah hasil final dibanding musim lalu,” ucap sang pelatih menambahkan.
(Baca Juga: Bobol Gawang Lawan, Lionel Messi Malah Lakukan Goyang Dribble)
Conte membawa Chelsea menjadi juara Premier League musim 2016-2017 dan ia menyesali tidak bisa menyandingkan trofi itu dengan Piala FA.
“Merayakan gelar ganda bersama pemain waktu itu akan sangat spesial,” ujar Antonio Conte.
Conte juga tahu Southampton bukan lawan yang mudah.
(Baca Juga: Serie A Singkirkan Premier League dan La Liga sebagai Liga Paling Kompetitif di Eropa)
Fakta bahwa The Saints ada di dekat zona degradasi tidak akan berpengaruh di Piala FA.
“Bukan lawan yang mudah. Semua tahu dengan baik, semakin tinggi babak di Piala FA, maka turnamen akan semakin sulit,” kata Conte.
"Ingat saja, Manchester City bisa dikalahkan oleh Wigan Athletic," ujar eks-pelatih timnas Italia ini menambahkan.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | guardian.co.uk |
Komentar