Gelandang Chelsea, Danny Drinkwater, tak memiliki kejelasan tempat dan masa depan setelah timnya kedatangan pelatih Maurizio Sarri.
Maurizio Sarri datang ke Chelsea awal musim ini dengan pakem formasi 4-3-3.
Dalam formasi tersebut, tiga gelandang Chelsea lazim diisi oleh Jorginho sebagai deep-lying midfielder di tengah.
Sisanya, Mateo Kovacic dan N'Golo Kante yang memerankan gelandang box-to-box, dipasang Chelsea di sisi kiri dan kanan.
Kondisi tersebut membuat kesempatan bermain Danny Drinkwater di lini tengah Chelsea semakin suram.
Baca Juga:
- Presiden Napoli Sebut Maurizio Sarri Komunis
- Maurizio Sarri Belum Puas dengan Penampilan Gemilang Eden Hazard
Musababnya, tipikal Danny Drinkwater dinilai Maurizio Sarri tak cocok dengan strategi bermain yang ia miliki.
Apalagi Sarri juga lebih condong memainkan Cesc Fabregas, Ross Barkley, dan Ruben Loftus-Cheek sebagai pelapis gelandang utama.
"Danny masuk dalam daftar pemain di Liga Inggris, tetapi tidak di Liga Europa," ucap Maurizio Sarri, dilansir BolaSport.com dari laman Football London.
"Saya pikir ia adalah gelandang yang sangat bagus, tetapi ia cocok bermain sebagai pemain tengah dengan (didampingi) dua gelandang," katanya menambahkan.
Ouch.
Maurizio Sarri says there is no place for Danny Drinkwater in his team.https://t.co/YA2Uf615TH pic.twitter.com/d72aMRaVM0
— BBC Sport (@BBCSport) December 21, 2018
Drinkwater didatangkan The Blues musim panas 2017 dengan mahar 34,11 juta pound dari klub jawara Liga Inggris musim 2015-2016, Leicester City.
Kemungkinan, pemain 28 tahun itu diproyeksikan pelatih Chelsea saat itu, Antonio Conte, sebagai salah satu pelapis tiga gelandang tengah atau bertahan dalam formasi 3-5-2.
Sekaligus sebagai pengganti Nemanja Matic yang dijual ke Manchester United.
Namun, pergantian rezim kepelatihan membuat ia tak pernah bermain setelah diturunkan di Community Shield 2018 melawan Manchester City.
Baca Juga:
- Pindah ke Chelsea Bikin Olivier Giroud Iri dengan Rekan Setimnya
- Komitmen Cesc Fabregas yang Tersisih dari Skuat Utama Chelsea
Sarri pun tak bisa menjamin masa depan gelandang jebolan akademi Manchester United itu di Tim London Barat.
"Dengan tiga (pemain tengah), ia benar-benar bukan seorang gelandang tengah. Ia tak cocok bermain sebagai gelandang tengah kiri atau gelandang tengah kanan," ujar pria 59 tahun ini.
"Jadi, saya pikir satu-satunya masalah bagi ia adalah permainan sepak bola saya. Saya tak tahu tentang masa depannya, itu tergantung pada klub.
"Serta saya rasa terserah padanya. Saya tak tahu," tutur mantan pelatih Napoli ini.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Football.london |
Komentar