Setiap pemain memiliki cara jitu guna bangkit dari kekalahan beruntun, salah satunya bek Arsenal, Skhodran Mustafi.
Memasuki tahun 2018, Arsenal mengalami delapan kekalahan dan hanya menuai tiga kemenangan.
Puncaknya Arsenal alami kekalahan beruntun pada pekan ke-27 hingga ke-29, seolah hasil tersebut menjadi titik kelam dari kepemimpinan sang Pelatih, Arsene Wenger.
Dikutip Bolasport.com dari laman London Evening Standard, Bek Arsenal, Shkodran Mustafi, juga menyetujui bahwa saat itu tim meriam London tengah mengalami periode sulit.
Meskipun demikian, Arsenal berhasil bangkit dan meraih tiga kemenangan.
(Baca Juga: Dele Alli Tak Dipasang Sebagai Starting XI, Sinyal Dicoret Timnas Inggris?)
Dua kemenangan diraih Arsenal saat mengandaskan AC Milan di babak 16 besar Europa League, dengan skor 2-0 di leg pertama dan 3-1 di leg kedua pada 8 dan 15 Maret 2018.
Sisanya diraih kala menghadapi Watford pada pekan ke-30 Liga Inggris (11/03/2018), dengan skor akhir tiga gol tak berbalas.
Bek berusia 25 tahun ini menjelaskan bahwa Arsenal mempunyai metode khusus untuk mengembalikan performa tim ke jalur kemenangan.
"Rapat internal adalah solusi yang kami lakukan, dengan rapat kami dapat mendengarkan berbagai macam opini, macam-macam ide dan perasaan antar pemain, dan saya rasa dengan ini kami memperoleh perubahan," ucap Mustafi.
#POPULER Sylvano Comvalius Bakal Gantikan Mantan Striker Atletico Madrid? https://t.co/MWshmBS2hU
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 28, 2018
Pemain timnas Jerman tersebut menjelaskan bahwa perubahan tidak seketika didapat hanya dengan sekali rapat.
Ia menambahkan bahwa jumlah rapat tidak penting, tetapi penting untuk menyampaikan pendapat para pemain.
"Rapat adalah memberikan 110 persen tenaga untuk mencoba keluar dari masalah, dengan begitu kami yakin berhasil," ujar Mustafi.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | standard.co.uk |
Komentar