Chelsea resmi mendatangkan pemain bertahan asal Torino, Davide Zappacosta, menjelang penutupan bursa transfer Liga Inggris.
Davide Zappacosta direkrut oleh Chelsea dengan nilai transfer sebesar 25,2 juta poundsterling.
Pemain asal Italia itu bergabung ke skuat Antonio Conte di detik-detik akhir menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2017.
Inilah 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang Davide Zappacosta:
1. Salah Satu Pengumpan Silang Terbaik Liga Italia
Kedatangan Davide Zappacosta ke Chelsea langsung dibandingkan dengan sosok Marcos Alonso.
Zappacosta dan Alonso sama-sama memiliki postur tubuh yang tinggi (180 meter).
Keduanya juga memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi eksekutor bola mati.
Zappacosta bahkan dinilai lebih cepat dan mampu mengirimkan umpan lebih akurat daripada Alonso.
Musim lalu, Zappacosta mencatatkan 5 assist di Liga Italia.
Akurasi umpan silang Zappacosta musim lalu hanya kalah dari catatan Alex Sandro, pemain yang menjadi target utama Chelsea.
2. Pengagum Berat Liga Inggris
Davide Zappacosta langsung mencuri perhatian pada musim pertamanya bermain di Serie A.
Pada 2015 saat ia bermain di Atalanta, ia dikabarkan menjadi target beberapa tim papan atas Eropa, salah satunya Liverpool FC.
Ketika ditanyai oleh Sky Italia tentang kemungkinannya bermain di Anfield, Zappacosta menjawab: "Bisa bermain di Liga Inggris adalah mimpi saya."
"Tetapi, saya tidak tahu apakah itu akan terjadi saat ini. Namun saya siap untuk bermain di sana," tuturnya.
Pemuda 25 tahun ini juga mengatakan, kalau dia suka tantangan baru.
"Saya tertarik untuk menantang diri saya ke level yang lebih tinggi. Jika ada tawaran dari klub besar, saya akan membuktikan kemampuan saya," katanya.
Namun kemudian Zappacosta berlabuh ke Torino dan dua musim kemudian resmi menjejakkan kaki di Liga Inggris bersama Chelsea.
3. Sosok Pengganti Matteo Darmian di Torino
Davide Zappacosta dibeli Torino dari Atalanta dengan biaya 3,87 juta pounds.
Kehadiran Zappacosta diproyeksikan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Matteo Darmian ke Manchester United.
Zappacosta dinilai lebih berkualitas dibandingkan dengan Darmian, yang kesulitan untuk menembus tim utama Manchester United.
Meski demikian, nama Darmian tetap masuk ke dalam skuat timnas Italia dalam melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2018.
Zappacosta berpeluang untuk membuktikan diri lebih baik dari Darmian dan merebut satu tempat di timnas Italia.
4. Conte Selalu Mengamati Perkembangan Zappacosta
Saat Antonio Conte memegang jabatan pelatih timnas Italia, Zappacosta mendapat kesempatan seleksi untuk ajang Piala Eropa 2016.
Meski tak masuk ke dalam skuat utama, namun Zappacosta terpilih sebagai tiga pemain cadangan dalam turnamen itu bersama Daniele Rugani dan Marco Benassi.
Conte meminta ketiga pemain itu untuk terus bergabung dengan skuat utama untuk menimba ilmu dari pemain senior.
Zappacosta juga mendapat 4 caps pada masa kepelatihan Gian Piero Ventura.
Ia membuktikan kualitasnya dengan catatan satu assist kepada Ciro Immobile pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Albania, Maret 2017.
5. Fans Berat Juventus
Meskipun pernah bermain untuk Torino, Zappacosta tetap memendam kekaguman terhadap sang rival satu kota klub lamanya itu, Juventus.
Pada 2015, Zappacosta mengakui kekagumannya pada sebuah sesi interview.
"Sebuah kehormatan bagi saya dihubung-hubungkan dengan tim sebesar Juventus, karena seluruh keluarga saya adalah penggemar Juve," kata Zappacosta seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
Di Chelsea, Zappacosta akan bermain di bawah asuhan mantan pemain sekaligus eks pelatih Juventus, Antonio Conte.
Zappacosta diprediksi akan cepat beradaptasi dan berkembang berkat bimbingan dari legenda Juventus itu.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | espnfcasia.com |
Komentar