Pemain bertahan baru Tottenham Hotspur, Serge Aurier, mengungkapkan alasannya meninggalkan Paris Saint-Germain.
Serge Aurier meninggalkan PSG karena merasa tidak dihargai sebagai pemain.
Meskipun ditawari perpanjangan kontrak 3 tahun oleh klub asuhan Unai Emery itu, namun Aurier lebih memilih hengkang.
Pasca-ditebus Spurs seharga 23 juta pounds, Aurier bersiap melakioni debut untuk klub berjuluk Lilywhites dalam laga kontra Everton, Sabtu (9/9/2017).
Pria berusia 24 tahun ini bergabung dengan Spurs sebagai pengganti Kyle Walker yang hengkang ke Manchester City.
"Saya menginginkan hidup baru karena PSG tidak menghormati kemampuan asli saya, mereka fokus ke masalah di luar sepak bola, " ujar Aurier.
Dilansir BolaSport.com dari Sky Sports, pesepak bola Pantai Gading itu tiba di Spurs dengan reputasi sebagai tokoh kontroversial yang banyak melakukan pelanggaran.
(Baca Juga: Gawat! Argentina Harus Lakukan Ini supaya Lolos ke Piala Dunia 2018)
Kasus terbaru Aurier yaitu ketika dia diberi hukuman dua bulan pada musim panas lalu karena menyerang seorang polisi di luar kelab malam di Paris.
Untung bagi Aurier, hukuman tersebut bisa dikurangi setelah pihaknya mengajukan banding.
"Secara statistik, saya adalah pemain bertahan paling berpengaruh di Liga Prancis selama 2013 hingga sekarang," ujar Aurier.
Aurier pun telah memenangi lima trofi, namun sang bek kanan merasa PSG lebih menyoroti kehidupannya di luar lapangan daripada prestasinya dalam sepak bola.
Meski Aurier pun kenal baik dengan semua orang di klub, ia juga ingin menemukan pengalaman baru dalam kariernya.
Selain merasa tak dihargai PSG dan ingin pula mencari hal baru, ternyata Aurier sudah jengah dengan pemberitaan media-media Eropa.
Bagi Aurier, para media terlalu membesar-besarkan masalah yang menimpanya.
"Jika saya tidak kuat secara mental, saya pasti sudah hancur," ujar Aurier menegaskan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar