Manchester City akan menjamu Manchester United di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (7/4/2018) pukul 23.30 WIB.
Pertarungan ini merupakan salah satu laga Liga Inggris paling diantisipasi di musim 2017-2018.
The Citizens, julukan Manchester City, akan mencetak rekor juara tercepat Liga Inggris jika mampu menekuk Manchester United pada laga pekan ke-32 itu.
Dalam sejarah Liga Inggris, belum ada klub yang bisa menggondol gelar kompetisi itu dengan enam laga tersisa.
Jika Manchester City menang, maka jumlah poinnya menjadi 87.
(Baca Juga: Laga Terbaru Liga Thailand, Dua Pemain Kelahiran Papua Kompak Gigit Jari)
Apa artinya jumlah poin sebanyak itu?
Artinya, Manchester United, yang berada di posisi kedua dengan nilai 68, takkan mampu lagi mengejar poin Manchester City, meski menang pada enam laga tersisa.
Jika kalah dari Manchester City, poin maksimal yang bisa diraih Manchester United adalah 86.
Ketika Pep Guardiola berusaha menang agar The Citizens langsung juara, Jose Mourinho akan memaksa pasukan The Red Devils untuk menjaga posisi kedua dengan terus meraih kemenangan demi kemenangan agar finis empat besar terjamin.
Pada pertemuan pertama musim ini di Stadion Old Trafford, Manchester, 10 Desember 2017, Manchester United menyerah 1-2 kepada Manchester City.
Bagaimana hasil pertemuan kedua di Stadion Etihad, Manchester, 7 April 2018 ini?
Tanpa banyak basa-basi, mari kita lihat lima alasan mengapa Manchester United akan menghancurkan Manchester City pada pertempuran kedua itu, sebagaimana dirangkum BolaSport.com dari Sportskeeda.com, Kamis (5/4/2018).
5. Kemerosotan Mental Manchester City dalam Waktu Kurang dari 72 Jam Usai Dianiaya Liverpool
Liverpool baru saja mengempaskan Manchester City, yang sedang terbang tinggi, ke tanah dengan menghancurkannya 3-0 di Stadion Anfield, Rabu (5/4/2018) dini hari WIB.
Ketika klub-klub lain masih berjuang untuk bisa mengalahkan Manchester City satu kali saja, anak-anak asuh Juergen Klopp itu berhasil melakukannya dua kali tahun 2018 ini.
Sebelum di perempat final leg 1 Liga Champions itu, kekalahan Manchester City yang pertama adalah pada 14 Januari 2018 di Liga Inggris dengan skor 4-3, juga di Anfield.
Pep Guardiola kini harus memutar otak menjelang Manchester City menjamu Manchester United, kurang dari 72 jam setelah dirusak Liverpool.
Kecuali Ilkay Guendogan, semua pemain Manchester City bermain 90 menit melawan Liverpool di perempat final leg 1 Liga Champions itu.
Melakoni laga kedua dalam waktu kurang dari tiga hari akan sangat membebani para pemain Manchester City.
Kelelahan para pemain inti Manchester City bisa menjadi faktor besar pada saat ini.
(Baca Juga: Jelang Hadapi Indonesia, Malaysia Malah Tuai Catatan Terburuk Sepanjang 25 Tahun)
Di sisi lain, pemain Manchester United memiliki istirahat yang cukup setelah kemenangan kandang mereka melawan Swansea City.
Skuat Manchester United telah memulai persiapan lebih awal untuk bentrokan akbar melawan rival berat mereka ini.
4. Big Boys Manchester United Akhirnya Terlihat Bermain Bersama dengan Baik
Ketika membeli Alexis Sanchez dari Arsenal pada Januari 2018, semua orang mengira pemain itu adalah bagian yang hilang dalam serangan Jose Mourinho.
Bahkan, Mourinho berkomentar bahwa Alexis bisa menyempurnakan serangannya.
Namun, banyak hal melayang jauh dari Manchester United sejak kedatangan pemain asal Cile itu.
Manchester United kalah dari Tottenham Hotspur dan Newcastle United di Liga Inggris dan tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions UEFA oleh Sevilla.
Mourinho telah berjuang menyatukan tiga rekrutan baru berbiaya besarnya itu agar bisa bermain bersama.
Mourinho mencoret Paul Pogba pada beberapa kesempatan dan memainkan Scott McTominay di tempat pemain asal Prancis itu.
Alexis Sanchez telah berjuang untuk menghasilkan yang terbaik, tapi Manchester United terus kehilangan permainan.
Setelah bereksperimen sedikit, Mourinho kembali ke Rencana A-nya dengan memainkan Pogba, Alexis, dan Romelu Lukaku melawan Swansea City minggu lalu.
(Baca Juga: VIDEO - Tak Mau Kalah dari Cristiano Ronaldo, Ilija Spasojevic Pamerkan Gol Saltonya)
Itu adalah permainan terbaik yang dimainkan Manchester United dalam beberapa pekan terakhir dan memproduksi hasil yang sangat baik, 2-0.
Lukaku mencetak gol pertama berkat asis Alexis, lalu Alexis mencetak gol kedua.
Pogba juga memiliki permainan yang bagus di lini tengah dalam duel kontra Swansea City itu.
Tampaknya Mourinho sudah menemukan cara untuk memainkan semua superstar-nya dalam formasi 4-2-3-1.
Jika Pogba-Alexis-Lukaku beraksi, tidak ada pertahanan yang cukup baik untuk menghentikan Manchester United.
3. Kesempatan Terakhir Jose Mourinho Buktikan Diri Tetap Layak Latih Manchester United
Musim 2017-2018 bukan menjadi musim yang sangat baik, bukan juga buruk, bagi Manchester United.
Hal itu terbukti dari raihannya yang mampu menduduki posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris.
Untuk melawan Manchester City, mantan pelatih Real Madrid itu pasti akan membuat strategi terbaik agar timnya bisa meraih kemenangan.
Jka Manchester United berhasil mempermalukan Manchester City di kandangnya, maka Mourinho akan menyerukan kepada semua orang bahwa dialah orang yang tepat untuk mengarsiteki The Red Devils di musim depan.
2. Perempat Final Liga Champions Jadi Gangguan Besar bagi Manchester City
Setelah kegagalannya di Bayern Muenchen, gairah Pep Guardiola untuk menjuarai Liga Champions bukan lagi rahasia.
Dengan hanya tinggal satu kemenangan lagi untuk menjadi juara Liga Inggris musim ini, fokus Guardiola kini tertuju sepenuhnya ke Liga Champions.
Manchester City baru saja dikalahkan oleh Liverpool pada partai perempat final leg 1 Liga Champions dengan skor telak 3-0.
Dengan hasil itu, klub asuhan Pep Guardiola tersebut harus bekerja keras pada leg 2 Liga Champions, wajib menang minimal 4-0 di Etihad, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB, untuk bisa lolos ke semifinal.
Kondisi tersebut pasti memaksa sang juru taktik dari Spanyol tersebut untuk mengistirahatkan pemain-pemain andalannya demi bekal di Liga Champions.
Hal itulah yang memberi peluang besar kepada Paul Pogba dkk untuk meraih poin penuh di kandang Manchester City.
1. Manchester City Terancam Tanpa Sergio Aguero
Ketajaman Serigo Aguero sebenarnya bisa menjadi mimpi buruk bagi bek Manchester United.
Namun, top scorer sepanjang masa Manchester City itu terancam tak bisa membela timnya saat duel panas melawan Manchester United.
Sergio Aguero belum pulih dari cedera pahanya.
Sergio Aguero telah mencetak 30 gol untuk Manchester City di musim ini
Striker asal Argentina itu berhasil membentuk kerja sama solid dan tajam dengan Leroy Sane dan Raheem Sterling.
Meski Pep Guardiola tak memiliki kekurangan tembakan di lini serang, tapi Sergio Aguero tidak akan tergantikan di Manchester City jika fit.
Aguero memberi mimpi buruk bagi para bek Manchester United di masa lalu.
Manchester City tanpa Aguero menjadikan Setan Merah favorit untuk menang di Etihad.
Gabriel Jesus tak bisa diharapkan terlalu besar sebagai pengganti Aguero.
Striker muda berusia 21 tahun dari Brasil itu berada di lini serang Manchester City kontra Liverpool dalam perempat final leg 1 Liga Champions.
Namun, Jesus gagal melakukan satu tembakan pun ke gawang (single shot on target) Liverpool di Anfield.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar