Luciano Spalletti membuat start bagus di awal kariernya bersama Inter.
Ia membawa timnya meraih tiga kemenangan dalam tiga laga perdana Serie A, kasta pertama Liga Italia, musim ini.
Lawan yang dihadapi tak sembarangan. Fiorentina digebuk 3-0 di Stadion Giuseppe Meazza. AS Roma juga mereka taklukkan dengan skor 1-3 di Stadion Olimpico.
Kemenangan terbaru lahir atas SPAL akhir pekan silam dengan skor 2-0.
(Baca juga: Timnas Indonesia dan 3 Kartu Merah Tak Penting dalam Laga Penting Sepanjang 2017)
Inter sementara ini ada di peringkat satu bersama dengan Juventus dan Napoli yang juga sama-sama meraih tiga kemenangan.
Bagi Luciano Spalletti, tiga kemenangan di tiga laga awal musim menyamai catatan yang ia buat bersama AS Roma di 2007/08.
Saat itu, Spalletti dan Roma mengalahkan Palermo (2-0), Siena (3-0) dan Reggina (2-0).
Bila sanggup mengalahkan Crotone pada Sabtu (16/9/2017), Spalletti bakal memecahkan rekor pribadinya.
Hanya, Spalletti pasti tahu tak akan merayakan apa pun hingga mendapat kepastian di akhir musim.
Pada 2007/08, Roma tak mengakhiri kompetisi sebagai kampiun lantaran Inter sanggup bermain lebih konsisten.
Bagi Inter, rentetan tiga kemenangan dalam tiga laga juga bukan berarti bakal berujung manis.
Pada 2015 bersama Roberto Mancini Si Biru Hitam bahkan bisa meraih lima kemenangan berurutan di awal liga.
Namun, tanpa ada peringatan, Inter terjerembap di pertengahan musim dan akhirnya hanya finis di peringkat empat.
Spalletti pasti tahu soal larangan berpesta terlalu dini.
"Start musim ini tak terlihat jelek, tetapi Anda tetap harus terbang rendah, dekat dengan bumi. Spalletti memberikan mentalitas bagus buat tim ini, dan itulah yang terpenting buat Inter," kata legenda klub, Sandro Mazzola, di Radio Crc.
Naskah ini juga bisa dibaca di Tabloid BOLA edisi 2.801, yang terbit Jumat 15 September 2017.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar